Pontianak  (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sambas Hairiah saat melakukan panen padi di Desa Matang Labong, Kecamatan Tebas menilai dengan pola dan tradisi panen padi jika dikemas dengan baik akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ikut panen bersama.

"Kegiatan panen seperti ini jika kita kemas dengan sebaik-baiknya saya yakin bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Sambas. Kegiatan seperti ini bisa melepaskan lelah dari akitivitas rutinitas kerjaan," ujarnya, di Sambas, Kamis.

Hairiah menjelaskan pengalaman memanen padi akan menjadi sangat berkesan bagi yang belum pernah melakukannya. Karena itu, panen padi akan memberikan daya tarik dan sensasi tersendiri.

"Banyak rangkaian kegiatan dari panen padi yang dapat dikemas menjadi objek wisata. Setelah panen, kita bisa ajak para wisatawan untuk melakukan `amping padi`, dengan tradisi alok galling, tentunya ini sangat menarik," kata dia lagi.

Ia menambahkan tradisi amping padi dengan alok galling mempunyai nilai filosofi yang menggambarkan bahwa masyarakat Kabupaten Sambas adalah masyarakat yang menyenangi kerja sama dan gotong royong. Sedangkan lok galling mempunyai makna yang mendalam bagi kehidupan bermasyarakat.

"Bisa kita lihat dari cara menumbukkan aloknya, harus berkesinambungan, harus terjadi keselarasan dan keserasian antara satu orang dengan yang lainnya dan menimbulkan harmonisasi nada yang bagus. Tidak terjadi bentrokan, ini yang harus kita terapkan di masyarakat, semangat kebersamaannya, saling serasi dan toleransi dan tentunya saling menjaga kekompakan," kata dia pula.

Berkaitan panen padi yang dilaksanakan itu, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Sambas Musanif mengatakan keberhasilan pembangunan pertanian adalah bagian dari usaha keras para petani.

"Berkat kerja sama, kebersamaan, dan kekompakan keberhasilan petani lahir. Kunci dari semua program pertanian adalah pada petaninya sendiri. Sesama petani harus saling kerja sama, kebersamaan perlu dijaga dan kompak," kata dia lagi.



Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017