Pontianak (Antara Kalbar) - Konsul Malaysia di Pontianak, Mohiuddin Ghazali mengatakan dengan maraknya peredaran narkotika di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia membuat perhatian serius pemerintahannya untuk memperketat pengawasan di perbatasan

"Kami akan memperketat pemeriksaan di pos-pos lintas perbatasan Indonesia-Malaysia ini. Karena saya menilai ini sebagai strategi kita bersama-sama melawan narkotika," ujarnya di Pontianak, Kamis.

Mohiuddin mengakui saat ini masih ada kelemahan pengawasan dan keamanan di pintu keluar terutama di perbatasan negara Malaysia. Jika dibandingkan pengawasan pada pintu masuk menurutnya di pintu keluar telihat kurang diperhatikan.

"Saat dilakukan pemeriksaan masuknya barang, bukan hanya di Malaysia saja yang lemah pengawasannya di negara lainpun juga terjadi. Seperti antara Malaysia dengan Thailand dan di Meksiko dengan Amerika. Yang terjadi di sini, jika barang keluar dari Tebedu hal ini kurang pengawasan, bahkan tidak ada pemeriksaan. Tapi yang ada hanya masuk saja," katanya.

Ditambahkannya, pemeriksaan yang dilakukan tidak hanya mengenai persoalan narkotika saja. Akan tetapi juga terhadap barang-barang selundupan lainnya.

"Untuk narkoba kami memastikan komitmen yang kuat kami dalam memberantas narkoba ini," imbuhnya.

Hal itu katannya diperkuat saat pasukan PDRM khusus narkotika datang ke Indonesia untuk menginterogasi warga Malaysia yang terlibat penyelundupan.

"Langkah ini sangat perlu kami lakukan untuk mendapatkan informasi lebih detail mengenai sindikat narkotika," sebutnya.

Menurut Mohiuddin dalam memberantas peredaran narkotika antar negara ini perlu ditingkatkan lagi koordinasi antar kedua negara ini perlu ditingkatkan. Dengan demikian hal ini juga mampu menekan peredaran narkotika di masing-masing negara.

"Sejauh ini kami sudah merancang beberapa cara dalam mengantisipasi barang-barang illegal yang masuk melalui perbatasan tersebut. Di mana melibatkan kepolisian Malaysia dengan kepolisian Kalbar, pemerintah daerah serta TNI di wilayah rawan," kata dia.


Pewarta: Slamet Ardiansyah dan Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017