Sanggau (Antara Kalbar) - Aksi perampokan rumah dalam kondisi sepi terjadi di kota Sanggau, pada Kamis (23/2).
  
Hingga kini, petugas masih mengejar para pelaku, yang diduga menggunakan mobil tersebut.
   
Aksi nekad ulah tamu tak diundang itu, pertama kali menimpa Dayang Julaiha (56) warga Kelurahan Ilir Kota RT VIII/RW 02 Nomor  243 sekitar pukul 10.00 WIB. Saat menyantroni rumah korban, para pelaku ini diketahui berjumlah empat orang menggunakan mobil Avanza warna silver.
   
Ditemui di lokasi kejadian, wanita yang disapa Cek’A, mengaku shock atas kejadian tersebut, terlebih saat dia mengetahui anaknya Adit sempat bertarung melawan para pelaku yang menggunakan senjata tajam jenis pisau.
   
"Saya memang waktu kejadian lagi keluar, belum lama. mungkin pas saya keluar tadi pelaku ini udah ngintai. Nah,  Adit anak saya berkejar ngasi tau ada maling di rumah, saya begegas pulang," kisahnya.
   
Sementara, H Abang Yamin mengaku begitu mendengar suara teriakan maling, ia yang saat itu lagi duduk di warung sebelah langsung berlari memburu pelaku dan sempat bergelut dengan pelaku.
   
"Saya coba mematahkan pintu mobilnya, pelaku langsung tancap gas, saya terseret beberapa meter dan sempat berguling-guling di aspal," ujar dia.
   
Akibatnya, Bujang sapaan akrabnya mengalami luka di bagian siku tangan sebelah kiri dan luka di bagian lutut serta kaki.
   
Selang beberapa menit kemudian atau sekitar pukul 10.40 WIB, kejadian serupa dialami Gusti M Husni, PNS di Dinas Kesehatan Sanggau. Rumahnya yang beralamat di jalan Irian, Kelurahan Tanjung Sekayam juga dibobol perampok. Seisi rumah tampak acak-acakan. Barang berharga seperti dua hand phone dan satu laptop raib dicuri.
    
"Hand Phone ada dua dengan laptop satu," ujar dia ditemui di rumahnya. Saat kejadian, Husni mengaku dirinya sedang berada di kantor. Sementara di rumah, hanya ada anaknya bernama Opi. Informasi yang korban dapat dari tetangga, pelaku menggunakan mobil Avanza warna silver.
   
"Bahkan, pelaku ini sempat melambaikan tangan. Saya yakin pelakunya orang yang sama dengan yang di jalan H Abbas tadi," ungkap dia.
   
Sementara, aksi serupa terjadi di rumah milik Bu Leni, di jalan Sanggau Permai,  arah Kampung Majau yang merupakan salah satu panitera di Pengadilan Negeri Sanggau. Saat kejadian Ibu Leni sedang berada di Ketapang karena ada keluarganya yang sakit. Saksi mata, Ruslan (34), yang tak lain adalah tetangga korban baru menyadari ketika melihat jendela rumah ibu Leni tampak terbuka.
 
"Awalnya setahu saya jendela ini tertutup rapat, gorden di dalam. Inikan kalau kita lihat gordennya diluar, dan kunci jendela juga dalam keadaan rusak," ujar Ruslan.
   
Namun, Ruslan tidak berani memastikan kapan pastinya para perampok beraksi di rumah tersebut.
   
"Kalau jam atau harinya saya belum tahu persis, yang jelas baru tadi saya sadar kalau jendelanya sudah rusak," terang dia.
   
Dijelaskan, hasil konfirmasi kepada Bu Leni via telepon, dirumahnya ada dua laptop dan tas hitam yang isinya belum diketahui.
   
"Saya udah nanya Bu Leni, katanya ada dua laptop dan tas, tapi pas saya cek, hilang semuanya, kamar pun acak-acakan. Kemungkinan barang-barang itu yang hilang. Kemudian, motor Beat milik korban yang tersimpan di dalam rumah, tampak dipreteli," jelas dia.
  
Kapolsek Kapuas, IPTU Suprapto didampingi KBO Reskrim, IPDA Sapja menuturkan untuk sementara ada tiga TKP yakni jalan H Abas, jalan Irian dan kawasan Sanggau Permai tembus arah Setompak. Para pelaku, diduga menggunakan mobil yang sama.
   
"Dugaan sementara satu pelaku dan menggunakan kendaraan yang sama. Kita masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini.
Kita masih mencoba mengumpulkan bukti-bukti dari para saksi dan masyarakat," ungkap dia.
   
Atas kejadian itu, masyarakat dihimbau untuk tidak resah karena saat ini polisi sedang mengejar pelaku yag sudah diketahui ciri-cirinya. Masyarakat diminta tetap menjaga kewaspadaan baik siang maupun malam hari.
 

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017