Pontianak (Antara Kalbar) - Amin Ben - Gas, salah satu UKM asal Kalimantan Barat yang juga inovator dari alat konverter kit yang dapat mengkonversi bahan bakar minyak menjadi gas, saat ini mulai disibukkan dengan tugas barunya bersama Menko Maritim untuk mensosialisasikan program konversi BBM ke seluruh wilayah Indonesia.

"Untuk bulan Maret ini saja, jadwalnya cukup padat, dimana saya diminta dari Menko Maritim untuk mensosialisasikan program konversi BBM kepada masyarakat nelayan, sampai akhir Desember 2017 nanti," kata Amin di Pontianak, Rabu.

Dijelaskannya, sosialisasi itu juga dalam rangka menjalankan kebijakan dari pemerintah Jokowi-JK yang diperkuat dengan Perpres nomor 126 tahun 2015, tentang konversi bahan bakar minyak ke gas, sekaligus penggunaan tabung LPG 3 kilogram untuk bahan bakar perahu nelayan.

Sosialisasi itu terus dilakukan terkait menipisnya cadangan minyak bumi telah menyebabkan produksi minyak dan gas bumi Indonesia terus mengalami penurunan. Penurunan produksi ini telah menjadikan Indonesia net importir Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ironisnya, laju pertumbuhan mesin-mesin bermotor sebagai penguna terbesar Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat akseleratif setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, Pemerintah berusaha melakukan penghematan dalam bentuk belanja habis pakai untuk dialihkan pada pembangunan infrastruktur, dimana subsidi merupakan salah satu bentuk belanja habis pakai yang menjadi target penghematan.

Besaran nilai subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) ditentukan oleh harga minyak global dan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Oleh karena itu, maka laju pertumbuhan konsumsi BBM perlu ditekan.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban subsidi BBM yang ditanggung oleh pemerintah, mengurangi dampak emisi terhadap lingkungan hidup yang disebabkan oleh gas karbon monoksida yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor terutama kendaraan yang memiliki putaran mesin rendah (bermesin diesel) serta dapat menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya untuk melakukan penghematan penggunaan BBM.

"Untuk itu pemerintah telah mengambil kebijakan diversifikasi sumber energi di semua sektor kegiatan sebagaimana tercantum dalam Perpres nomor 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional," tuturnya.

Salah satu jenis sumber energi alternatif untuk industri dan sektor transportasi yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk bermotor adalah LPG, CNG dan LGV. CNG dan LGV mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi bahan bakar alternatif pengganti BBM mengingat secara teknis tidak ada masalah, baik secara teknologi konversi, cadangan gas yang ada, dampak terhadap lingkungan dan biaya infrastruktur yang tidak terlalu besar.

LPG sebagai salah satu bahan bakar yang sudah akrab di masyarakat sebagai bahan bakar rumah tangga, memiliki potensi untuk diperluas pemanfaatannya sebagai bahan bakar mesin motor berdaya rendah.

"Terkait program konversi BBM ke Gas ini perlu didukung oleh semua pihak yang terlibat. Maksud dari konversi BBM ke Gas adalah untuk merespon dan memberikan kontribusi atas program pemerintah untuk menekan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Gas," katanya.

Selain itu juga, turut membangun ekonomi kerakyatan dengan teknologi yang ramah lingkungan berbasis dari kearifan lokal.

Dikatakan Amin, tujuan pemerintah melakukan konversi BBM ke Gas untuk memberi kontribusi nyata dalam usaha pemerintah mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), serta turut serta menyelamatkan lingkungan dengan menekan emisi gas karbon monoksida yang dapat menyebabkan efek rumah kaca dan berakibat pada pemanasan global serta mengurangi kerusakan terumbu karang akibat tumpahan minyak dari perahu nelayan.

"Pemerintah juga tengah berupaya untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang turun temurun dalam penggunaan bahan baku kayu untuk perahu dengan menggantinya dengan fiber dan membantu me-manage ekonomi masyarakat nelayan dan petani menuju ekonomi masyarakat yang mandiri dan ramah lingkungan.

Memberikan solusi dalam mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan menyediakan alternatif penggunaan Bahan Bakar Gas yang sudah familiar di masyarakat," kata Amin.

Dari penerapan konversi BBM ke gas itu, masyarakat sudah mulai merasakan manfaatnya, dimana mesin-mesin bermotor yang saat ini telah dapat dikonversi dari BBM ke Gas, terutama dengan memanfaatkan gas LPG diantaranya adalah sampan bermotor untuk penangkap ikan di wilayah pesisir dan sungai, sampan bermotor untuk transportasi sungai dan sepeda motor untuk transportasi darat.

"Bahkan, dengan konverter kit yang saya ciptakan, juga bisa digunakan untuk konversi BBM ke gas pada pembangkit listrik mikro untuk penerangan, pompa air untuk pertanian, peternakan dan perkebunan serta mesin-mesin pengolah dan produksi," tuturnya.

Ditambahkannya, ABG Converter Kit yang menjadi alat temuannya sendiri merupakan alat untuk mengubah sistem bahan bakar mesin yang sebelumnya hanya menggunakan bensin sehingga bisa dikonversikan menjadi bisa berbahan bakar LPG.

"ABG Converter Kit yang sudah diseting agar mampu menyuplai mesin menggunakan bahan bakar LPG dengan kinerja yang sama seperti mesin berbahan bakar bensin. Alhamdulillah, sampai saat ini kita masih terus berinovasi sehingga alat ini sudah mencapai pada generasi kesembilan dan akan terus kita kembangkan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Amin.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017