Jakarta (Antara Kalbar) - Polda Metro Jaya mengungkapkan salah satu pelaku pedofilia secara online M Bahrul Ulum alias Wawan alias Snorlax (25) terhung dengan jaringan internasional.

"Ada sekitar 11 grup yang tergabung sindikat (pedofil) internasional," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat di Jakarta, Rabu.

Wahyu mengatakan Wawan mengelola akun grup Facebook "Official Loly Candy's 18+" yang terhubung dengan jaringan internasional melalui "WhatsApp" dan telegram pada sejumlah negara seperti Argentina dan Peru.

Wahyu menuturkan jaringan pedofil itu berbagai gambar dan perbincangan mengenai konten pornografi terhadap anak di bawah usia.

Wahyu telah memerintahkan Kepala Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Roberto Gomgom Pasaribu guna menelusuri jaringan internasional itu dengan bekerja sama dengan Federal Bureau of Investigation (FBI).

"Kita saling bertukar informasi agar ditindaklanjuti kepolisian negera setempat," tutur Wahyu.

Sebelumnya, anggota Polda Metro Jaya mengungkap praktik prostitusi khusus anak di bawah usia atau pedofilia secara online melalui media sosial dengan akun "Official Loly Candy's Group 18+".

Akun grup itu dibuat pada September 2014 dengan jumlah anggota mencapai 7.497 orang yang menampilkan foto porno anak di bawah usia.

Petugas meringkus empat pelaku itu yakni MBU alias Wawan alias Snorlax (25), DS alias Illu Inaya alias Alicexandria (27), SHDW alias Siha Dwiti (16) dan DF alias T-Day (17).

(T014/M.M. Astro)

Pewarta: Taufik Ridwan

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017