Pontianak (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Tjong Tji Hok mengatakan dengan telah diresmikannya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk maka ada beberapa hal negatif yang harus menjadi perhatian dan satu di antaranya adalah peredaran narkoba dari negara Malaysia.

"Telah dibukanya PLBN Arus banyak memiliki dampak positif seperti ekonomi dan lainnya. Namun dengan dibukanya itu juga potensi dampak negatifnya juga pasti ada dan itu harus diwaspadai terutama peredaran narkoba," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Sabtu.

Bruno sapaan akrabnya menjelaskan bahwa berkaca pada beberapa kasus yang ada maka daerah perbatasan sangat rawan dari peredaran barang haram tersebut.

"Tidak menutup kemungkinan, pihak yang tidak bertanggung jawab ingin memasukkan narkoba melalui PLBN Aruk dengan memanfaatkan kondisi yang ada di perbatasan," katanya.

Apalagi kata Bruno, di Sambas saat ini belum memiliki Badan Narkotika Kabupaten (BNK). Meski Pemerintah Kabupaten Sambas telah menyiapkan lahan untuk pembangunan kantor BNK.

"Harapakan kita BNN bisa membentuk BNK di Sambas. Sehingga dengan nanti terbentuk bisa mempermudah dan mempercepat akses ke perbatasan dalam pencegahan masuknya narkoba. Dan ini sebagai upaya memperkuat keamanan didaerah perbatasan, terutama guna menangkal narkoba masuk melalui Sambas," katanya.

Selama ini sebut Bruno, pihak kepolisian bersama instansi terkait telah melaksanakan upaya maksimal untuk pencegahan masuknya narkoba.

"Kita kembali mendorong pembentukan BNK Sambas segera direalisasikan. Lantaran Pemkab sudah memfasilitasinya," kata dia.


Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017