Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat menyampaikan pada Februari 2017 nilai ekspor Kalbar turun 9,26 persen dibanding Januari 2017, yaitu dari 87,48 juta dolar AS turun menjadi 79,38 juta dolar AS.

"Jika dibandingkan periode Januari-Februari 2017 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya, justru mengalami kenaikan yang signifikan yakni sebesar 142,59 persen," ujar Kepala BPS Kalbar Pitono, di Pontianak, Selasa.

Pitono menjelaskan bahwa karet dan barang dari karet (HS40), bahan kimia anorganik (HS28), dan kayu barang dari kayu (HS44) merupakan tiga komoditas unggulan ekspor Kalbar Februari 2017, masing-masing berkontribusi sebesar 51,02 persen, 24,21 persen, dan 15,68 persen.

"Ketiga golongan barang tersebut menyumbang 90,92 persen dari total nilai ekspor Kalbar. Sedangkan kontribusi tiga komoditas unggulan berikutnya, yaitu lemak dan minyak nabati, buah-buahan, tembakau masing-masing berkontribusi 2,93 persen, 2,32 persen, dan 1,20 persen," kata dia pula.

Menurutnya, dilihat tujuan ekspor Kalbar, menunjukkan Tiongkok masih mendominasi dengan nilai ekspor sebesar 43,36 juta dolar AS.

"Selanjutanya negara tujuan ekspor Kalbar terbesar setelah Tiongkok, yakni Jepang dan Korea Selatan masing-masing nilai ekspornya sebesar 11,55 juta dolar AS dan 11,47 juta dolar AS. Kontribusi dari Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan itu dari total ekspor Kalbar sebesar 83,62 persen," ujarnya pula.

Namun bila dibandingkan dengan Januari 2017, ekspor Kalbar ke Tiongkok dan Jepang turun masing-masing 7,68 persen dan 8,04 persen.

"Sedangkan ekspor Kalbar ke Korea Selatan, sebaliknya yakni naik 10,95 persen," kata dia lagi.

(U.KR-DDI/B014)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017