Sekadau (Antara Kalbar) - Padam listrik mewarnai pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMA di Kabupaten Sekadau, Senin. Namun secara keseluruhan, pelaksanaan hari pertama berjalan lancar.

Untuk UNBK tingkat SMA, hanya dua sekolah yang menyelenggarakannya, yaitu SMA Karya Sekadau dan SMA Negeri 1 Sekadau. Sebanyak 1.449 peserta yang mengikuti ujian nasional. Jumlah tersebut masing-masing 974 peserta dari SMA Negeri dan 475 peserta dari SMA swasta.

"Kendalanya hanya padam lampu, tadi padamnya tidak sampai 5 menit. Kami sudah buatkan surat dan meminta agar listrik tidak dipadamkan saat pelaksanaan UNBK,” ujar Kepala SMA Karya Sekadau Sumardi. 

Dikatakan dia, sebanyak 296 siswa yang mengikuti UNBK. Sedangkan, kata dia, untuk laboratorium komputer ada tiga dan UNBK dilaksanakan sebanyak tiga sesi. Satu laboratorium diisi sebanyak 33 siswa.

Untuk unit komputer sebanyak 110 unit komputer, ada kekurangan untuk menutupi itu menggunakan laptop milik guru dan juga siswa. "Ada pun perbedaan UNBK dengan ujian manual yaitu beban guru tidak banyak. Guru, tidak perlu menjaga soal, menjemput dan mengantar lembar jawaban komputer (LJK) lagi. Lebih efisien. 

"Sedangkan, kelemahan lain takutnya persiapan anak tidak maksimal. Harapan kami, kedepan program pemerintah didukung dengan sarana dan prasarana paling tidak yang berhubungan dengan komputer," ujar dia. Pelaksanaan UNBK lebih tinggi intergritasnya sebab, kata dia, kecil bahkan tidak mungkin terjadinya kecoboran soal.

"Soal itu tidak bisa asal dibuka, kalau belum jam aplikasinya belum bisa dibuka dan hanya siswa yang bisa membukanya, dengan passwordnya. Selama pelaksanaan UNBK yang dilaksanakan selama empat hari itu berjalan lancar tanpa kendala yang berarti," ujarnya.

"Kalau dari sekolah tidak ada kendala, termasuk jaringan tidak masalah. Hanya listrik dikhawatirkan padam saat UNBK berlangsung," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau Djemain Burhan berharap, pada saat pelaksanaan UNBK tidak lagi terjadi pemadaman listrik. Sebab, kata dia, hal itu sangat tergantung dengan listrik.

"Untung padamnya sebentar, jadi tidak menjadi masalah. Kalau lama kan kan jadi masalah anak-anak konsentrasinya buyar, oke jaringannya tidak masalah, tapi konsentrasi anak terganggu," kata dia. 

"Untuk itu, kita berharap pelaksanaan UNBK lancar dan tidak ada pemadaman listrik. Untuk dua sekolah yang melaksanakan UNBK," kata Djemain, dan saat ini tidak ada masalah yang berarti.

Harapannya kedepan semua sekolah bisa melaksanakan UNBK. Banyak keuntungannya, kepala sekolah sudah merasakannya, lebih efisien tidak lagi memikirkan bagaimana dengan LJK, hemat dari sisi kertas.

Pewarta: Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017