Sintang  (Antara Kalbar) - Wakil Ketua DPRD Sintang, Kalimantan Barat, Terri Ibrahim mengatakan aktivitas Pertambangan tanpa izin (PETI) dan limbah pabrik sawit mengakibatkan Desa Sungai Seria, Kecamatan Ketungau Hulu yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sanggau mengalami krisis air bersih.

"Masyarakat di Desa Sungai Seria sudah kesulitan mendapatkan air bersih karena sungai yang ada tercemar oleh aktivitas PETI," kata Terri ketika ditemui di Sintang, Selasa.

Ia mengatakan kondisi sungai tersebut sudah tidak layak lagi baik untuk mandi maupun konsumsi.

"Saya pernah mandi di sungai lumpur di air melekat di badan, sehingga harus dibilas," tutur Terri.

Menurut Terri sumber air bersih berada di Sungai Saih namun kondisi air sangat memprihatinkan selain akibat aktivitas PETI juga disebabkan limbah perkebunan kelapa sawit yang berada di Kabupaten Sanggau jaraknya hanya lima kilometer dari Desa Seria wilayah Sintang.

Oleh sebab itu dirinya meminta Pemerintah Kabupaten Sintang segera melakukan langkah selain menghentikan aktivitas PETI juga sangat perlu dibangun sarana air bersih.

"Kami minta Pemkab Sintang membangun sarana air bersih di Desa Sungai Seria sebab ini sangat dibutuhkan masyarakat, apalagi selama ini masyarakat setempat hanya mengandalkan air hujan," kata Terri.

Ditegaskan Terri Pemkab Sintang mesti turun lapangan melihat kondisi tersebut, sebab jika tidak segera ditangani akan mengancam kesehatan masyarakat.

Menurut Terri di sepanjang jalur Ketungau memang masih marak aktivitas PETI yang beroperasi di sungai.

"Aktivitas PETI harus segera dihentikan karena berdampak terhadap pencemaran sungai setempat," tegas Terri.

(T.KR-TFT/N005) 

Pewarta: Tantra Nurandi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017