Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi dan UKM Kota Singkawang menampilkan kerajinan tangan dengan bahan kayu pelaik pada Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Gianyar, Bali.
"Kita akan tampilkan kerajinan tangan, yang bahannya berasal dari kayu pelaik, dengan gapuranya mengusung bangunan kota yang indah di Singkawang," kata Kasi Distribusi Barang dan Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi dan UKM Singkawang, Helmi Aswandi, Senin.
Menurutnya, kayu pelaik ini dibawa langsung dari Singkawang, lantaran ringan dan mudah dibentuk.
Helmi mengatakan, Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Bali berlangsung selama lima hari, dari tanggal 15-19 April 2017.
"Dalam Rakernas ini, kita membawa tiga UKM dari Singkawang," ujarnya.
Dia berharap, pelaku usaha yang diikutsertakan mampu mendapatkan pelajaran berharga dari Rakernas JKPI.
Karena, selain diikuti oleh kota-kota di Indonesia juga akan banyak wisatawan di Gianyar, Bali tersebut.
"Harapan kami selain ada transaksi mereka juga dapat belajar banyak dan memiliki pembanding usaha dari kota-kota lainnya," tuturnya.
Sementara itu, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Singkawang akan menampilkan Cap Go Meh pada pameran Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Gianyar, Bali.
"Kita akan tampilkan kebudayaan Cap Go Meh yang telah menjadi daya tarik Internasional pada pameran JKPI di Gianyar, Bali" kata Kadis Parpora Singkawang, Bosni.
Disamping itu, pihaknya juga akan menampilkan tari-tarian multi etnis, serta pameran UMKM produk kerajinan daerah. Sehingga, dalam kegiatan tersebut, beberapa kebudayaan dan kerajinan khas asal Singkawang diikutsertakan dalam Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Bali.
Menurut Bosni, selain Rakernas JKPI, juga ada seminar Internasional, pameran, dan pentas seni.
"Untuk malam kesenian kita akan tampilkan tarian multi etnis, serta pameran UMKM produk kerajinan daerah sedangkan pariwisata mengisi Stan pameran JKPI di Gianyar, Bali," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kita akan tampilkan kerajinan tangan, yang bahannya berasal dari kayu pelaik, dengan gapuranya mengusung bangunan kota yang indah di Singkawang," kata Kasi Distribusi Barang dan Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi dan UKM Singkawang, Helmi Aswandi, Senin.
Menurutnya, kayu pelaik ini dibawa langsung dari Singkawang, lantaran ringan dan mudah dibentuk.
Helmi mengatakan, Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Bali berlangsung selama lima hari, dari tanggal 15-19 April 2017.
"Dalam Rakernas ini, kita membawa tiga UKM dari Singkawang," ujarnya.
Dia berharap, pelaku usaha yang diikutsertakan mampu mendapatkan pelajaran berharga dari Rakernas JKPI.
Karena, selain diikuti oleh kota-kota di Indonesia juga akan banyak wisatawan di Gianyar, Bali tersebut.
"Harapan kami selain ada transaksi mereka juga dapat belajar banyak dan memiliki pembanding usaha dari kota-kota lainnya," tuturnya.
Sementara itu, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Singkawang akan menampilkan Cap Go Meh pada pameran Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Gianyar, Bali.
"Kita akan tampilkan kebudayaan Cap Go Meh yang telah menjadi daya tarik Internasional pada pameran JKPI di Gianyar, Bali" kata Kadis Parpora Singkawang, Bosni.
Disamping itu, pihaknya juga akan menampilkan tari-tarian multi etnis, serta pameran UMKM produk kerajinan daerah. Sehingga, dalam kegiatan tersebut, beberapa kebudayaan dan kerajinan khas asal Singkawang diikutsertakan dalam Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Bali.
Menurut Bosni, selain Rakernas JKPI, juga ada seminar Internasional, pameran, dan pentas seni.
"Untuk malam kesenian kita akan tampilkan tarian multi etnis, serta pameran UMKM produk kerajinan daerah sedangkan pariwisata mengisi Stan pameran JKPI di Gianyar, Bali," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017