Pontianak (Antara Kalbar) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalbar mempersiapakan sejumlah langkah menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1438 Hijriah untuk menjaga harga kebutuhan pokok tetap stabil dan terjangkau masyarakat.

"Masalah mendasar yang dihadapi adalah bahwa kegiatan hari besar keagamaan itu mendorong pembentukan harga tanpa berbasis fudemental komoditasya. Itu yang akan kita jaga sehingga mempersiapkan sejumlah langkah baik itu jangka pendak maupun jangka panjang," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Dwi Suslamanto di Pontianak, Sabtu.

Dwi menjelaskan langkah jangka pendek yang dipersiapkan dari berbagai pihak yang tergabung di TPID seperti mendorong ketersediaan kebutuhan pokok dalam jumlah memadai.

Menurutnya, faktor ketersedian kebutuhan pokok masyarakat itu berpengaruh besar terhadap pembentukan harga.

"Saat permintaan masyarakat tinggi namun stok aman maka tidak ada alasan pelaku ekonomi untuk mempermainkan harga. Terpenting lagi kita akan mendesiminasikan bahwa semua itu memang aman," kata dia.

Ia menambahkan selain stok aman, tidak kalah penting adalah menjaga jalur distribusi barang agar tetap lancar. Dengan arus barang lancar maka proses jual beli tidak terkendala.

"Untuk jangka pendek kita juga akan mengadakan pasar murah jika memang ada permintaan kebutuhan pokok naik. Strategi kita pasar murahnya di pinggiran pusat kota atau sekitarnya untuk mencegah warga berbondong-bondong berbelanja di kota. Kalau berbondong - bondong ke kota itu bisa mendorong harga naik," jelasnya.

Dwi melanjutkan penindakan terhadap pelaku penyimpangan seperti penimbunan barang dan lainnya oleh pihak berwajib juga akan digalakkan. Penindakan tegas, kata dia, akan membuat oknum pelakunya segan melakukan hal yang dilarang tersebut.

"Dengan mamaksimalkan upaya jangka pendek itu, kita optimistis harga kebutuhan pokok bisa terjangkau. Meskipun tidak kita pungkiri dengan banyaknya permintaan sedikit banyaknya berdampak pada kenaikan harga namun tetap terkendali," teranngya.

Sementara langkah jangka panjang untuk menjaga harga barang dan inflasi daerah terkendali yakni dengan penguatan dan produtivitas pangan daerah. Hal itu, menurutnya, sesuai arahan dan harapan Presiden Jokowi.

"Untuk di Kalbar sendiri langkah penguatan produksi pangan yakni dengan pengembangan Teknologi Hazton dalam bercocok tanam padi. Kemudian ada juga melakukan kerja sama antara daerah satu dengsn daerah lainnya dalam mengatasi kekurangan stok kebutuhan pokok di daerah tersebut," katanya.


(U.KR-DDI/A039)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017