Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengharapkan para pelajar menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.
"Upaya menciptakan ketertiban lalu lintas, serta mengurangi angka kecelakaan, memerlukan peranan pelajar. Para pelajar diharapkan menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas," kata Hermanus saat menjadi Pembina upacara dan Pelatihan Berlalu Lintas Tingkat Pelajar SLTA di Kecamatan Sungai Kakap, Kamis.
Menurut Hermanus, karena peranan penting itu, maka pelajar perlu dibekali dengan pengetahuan berlalu lintas.
"Yang kita khawatirkan, para pelajar ini mengendarai kendaraan secara ugal-ugalan yang dapat membahayakan pengendara lain serta dirinya sendiri. Melalui pelatihan ini para pelajar diharapkan dapat menjadi pelopor dalam menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di masing-masing sekolahnya," tuturnya.
Hermanus mengatakan, dalam mengatasi permasalahan tersebut sebaiknya pencegahan diawali dari lingkungan sekolah dengan melibatkan guru bidang kesiswaan misalnya dengan memberikan sanksi apabila segala perlengkapan kendaraan tidak lengkap seperti tidak menggunakan helm.
"Sebelum aparat satlantas mengamankan dan menindak, sebaiknya guru pembimbing siswa sekali kali melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lingkungan sekolah," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kubu Raya Damhuri mengatakan, tingginya angka kecelakaan dan pelanggaran peraturan lalu lintas di kalangan pelajar dikarenakan masih minimnya pemahaman mereka tentang tata cara berkendara yang baik. Oleh karena itu, pendidikan berlalu lintas merupakan salah satu solusi dalam menekan angka kecelakaan terutama di kalangan pelajar.
"Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para peserta pemahaman, wawasan dan ilmu pengetahuan serta perilaku yang benar dalam berlalu lintas," katanya.
Damhuri mengatakan bahwa dari pengalaman berlalu lintas, tingkat kecelakaan yang tertinggi rata rata pada usia produktif yang dikategorikan pada kalangan pelajar ini disebabkan karena mereka belum memahami budaya berlalu lintas.
Kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkembangkan sikap berdisiplin dalam berlalu lintas sehingga dengan harapan dapat menekan angka kecelakaan di kalangan pelajar.
"Diharapkan pula para siswa yang terlibat dalam kegiatan itu dapat menyebarluaskan kepada teman-teman tentang tata cara berlalu lintas yang benar," kata Damhuri.
(KR-RDO/A013)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Upaya menciptakan ketertiban lalu lintas, serta mengurangi angka kecelakaan, memerlukan peranan pelajar. Para pelajar diharapkan menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas," kata Hermanus saat menjadi Pembina upacara dan Pelatihan Berlalu Lintas Tingkat Pelajar SLTA di Kecamatan Sungai Kakap, Kamis.
Menurut Hermanus, karena peranan penting itu, maka pelajar perlu dibekali dengan pengetahuan berlalu lintas.
"Yang kita khawatirkan, para pelajar ini mengendarai kendaraan secara ugal-ugalan yang dapat membahayakan pengendara lain serta dirinya sendiri. Melalui pelatihan ini para pelajar diharapkan dapat menjadi pelopor dalam menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di masing-masing sekolahnya," tuturnya.
Hermanus mengatakan, dalam mengatasi permasalahan tersebut sebaiknya pencegahan diawali dari lingkungan sekolah dengan melibatkan guru bidang kesiswaan misalnya dengan memberikan sanksi apabila segala perlengkapan kendaraan tidak lengkap seperti tidak menggunakan helm.
"Sebelum aparat satlantas mengamankan dan menindak, sebaiknya guru pembimbing siswa sekali kali melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lingkungan sekolah," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kubu Raya Damhuri mengatakan, tingginya angka kecelakaan dan pelanggaran peraturan lalu lintas di kalangan pelajar dikarenakan masih minimnya pemahaman mereka tentang tata cara berkendara yang baik. Oleh karena itu, pendidikan berlalu lintas merupakan salah satu solusi dalam menekan angka kecelakaan terutama di kalangan pelajar.
"Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para peserta pemahaman, wawasan dan ilmu pengetahuan serta perilaku yang benar dalam berlalu lintas," katanya.
Damhuri mengatakan bahwa dari pengalaman berlalu lintas, tingkat kecelakaan yang tertinggi rata rata pada usia produktif yang dikategorikan pada kalangan pelajar ini disebabkan karena mereka belum memahami budaya berlalu lintas.
Kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkembangkan sikap berdisiplin dalam berlalu lintas sehingga dengan harapan dapat menekan angka kecelakaan di kalangan pelajar.
"Diharapkan pula para siswa yang terlibat dalam kegiatan itu dapat menyebarluaskan kepada teman-teman tentang tata cara berlalu lintas yang benar," kata Damhuri.
(KR-RDO/A013)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017