Sambas (Antara Kalbar) - Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili berharap pengurus baru Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sambas bisa mendukung dan secara bersama-sama mewujudkan Sambas berakhlakul karimah.
"Sangat berharap MUI Sambas bisa bersama-sama Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas mewujudkan daerah yang berakhlakul karimah sesuai dengan keinginan kita," ujarnya di Sambas, Kamis.
Ia juga berharap ulama dan bersama umat di Kabupaten Sambas untuk selaku kompak bersatu padu membangun akhlak negeri.
"Ulama adalah panutan kita bersama. Melalui peran dan fungsinya harapan kita umat bersatu padu membangun daerah ini lebih baik," kata dia.
Saat ini, Sambas sudah memiliki ketua MUI baru untuk periode 2017- 2022 yang diketuai Syamsuri Dyafiuddin.
Pemimpin sidang pemilihan MUI Sambas, Misni Safari menjelaskan bahwa mekanisme pemilihan ketua dengan sistem formatur sesuai dengan pedoman dasar dewan syariah nasional (DSN) dan pedoman rumah tanggal MUI.
"Pesertanya ada sebelas utusan dimana dari pengurus demisioner sebanyak tiga orang, MUI kecamatan empat orang dan organisasi masyarakat pondok pesantren sebanyak empat orang," jelasnya.
Selaku masyarakat berharap nantinya MUI bersama-sama mengawal akidah dan merajut ukhuwah dalam menegakkan sunah menuju Sambas yang berakhlakul karimah.
"Kita berkeinginan untuk menjadikan sambas yang memiliki masyarakat yang berakhlakul karimah," harapnya.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Sangat berharap MUI Sambas bisa bersama-sama Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas mewujudkan daerah yang berakhlakul karimah sesuai dengan keinginan kita," ujarnya di Sambas, Kamis.
Ia juga berharap ulama dan bersama umat di Kabupaten Sambas untuk selaku kompak bersatu padu membangun akhlak negeri.
"Ulama adalah panutan kita bersama. Melalui peran dan fungsinya harapan kita umat bersatu padu membangun daerah ini lebih baik," kata dia.
Saat ini, Sambas sudah memiliki ketua MUI baru untuk periode 2017- 2022 yang diketuai Syamsuri Dyafiuddin.
Pemimpin sidang pemilihan MUI Sambas, Misni Safari menjelaskan bahwa mekanisme pemilihan ketua dengan sistem formatur sesuai dengan pedoman dasar dewan syariah nasional (DSN) dan pedoman rumah tanggal MUI.
"Pesertanya ada sebelas utusan dimana dari pengurus demisioner sebanyak tiga orang, MUI kecamatan empat orang dan organisasi masyarakat pondok pesantren sebanyak empat orang," jelasnya.
Selaku masyarakat berharap nantinya MUI bersama-sama mengawal akidah dan merajut ukhuwah dalam menegakkan sunah menuju Sambas yang berakhlakul karimah.
"Kita berkeinginan untuk menjadikan sambas yang memiliki masyarakat yang berakhlakul karimah," harapnya.
(KR-DDI/N005)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017