Sintang (Antara Kalbar) - Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi krisis listrik di wilayah setempat.

"Bulan Juli satu mesin PLTU sudah diuji coba untuk beroperasi mengatasi krisis listrik di wilayah Sintang," kata Jarot ditemui di Sintang Kalimantan Barat.

Disampaikan Jarot berdasarkan keterangan General Manager (GM) PLN Wilayah Kalbar, bahwa pembangunan PLTU Sungai Ringin - Sintang tidak mangkrak dan mulai dikerjakan kembali.

"PLTU Sungai Ringin itu nantinya ada tiga mesin masing-masing mesin memiliki daya tujuh MW, jika satu mesin saja beroperasi maka selesai sudah permasalahan listrik di Sintang," kata Jarot.

Ia menjelaskan galian yang sedang dikerjakan sepanjang Jalan Lintas Melawi hingga ke PKP Mujahidin itu, juga untuk kabel distribusi listrik dari PLTU Sungai Ringin.

Menurut Jarot masalah pemadaman listrik yang terjadi setiap hari akibat kekurangan daya itu, juga sedang diatasi.

"PLN Wilayah Kalbar saat ini sedang mengusahakan penambahan daya pada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di Sintang. Setidaknya ada dua sampai tiga MW, daya yang akan ditambah," tutur Jarot.

Sementara Sintang masih kekurangan daya sebesar enam MW. "Untuk mengatasi krisis listrik di Sintang ini, memang diharapkan PLTU Sungai Ringin segera beroperasi," katanya.

Lebih lanjut Jarot mengatakan hasil peninjauan GM PLN Wilayah Kalbar ke Sintang, PLN juga sudah memikirkan kelanjutan suplai batu bara untuk PLTU, sebab jika batu baranya harus mendatangkan dari Riau, akan sulit.

"Kemarin saya bersama staf PSDA sudah mengindentifikasi mana saja izin pertambangan batu bara di Sintang yang bisa dijalankan kembali, dengan izinnya yang ditingkatkan menjadi eksploitasi sehingga bisa memenuhi kebutuhan batu bara untuk suplai PLTU," jelas Jarot.

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017