Pontianak (Antara Kal) - Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Ni Ketut Indrawati mengaku prihatin dengan masih tingginya tindakan asusila di Sambas dan hal itu harus menjadi perhatian semua pihak.

"Sbaraya sangat prihatin dengan kasus tindakan asausila yang selalu ada terjadi di Kabupaten Sambas dan pelakunya meski diberikan pelajaran supaya memberikan efek jera," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Jumat.

Ia menjelaskan saat ini untung saja, Wakil Bupati Sambas, Hairiah sangat "concern" dalam penanganan kasus tersebut sehingga ia optimistis ke depan bisa ditekan.

"Syukurlah kita mempunyai wakil bupati yang sangat `concern` dalam menanggulangi masalah perempuan dan anak baik seperti trafiking, KDRT termasuk kasus pencabulan," terangnya.

Dari beberapa kejadian ia juga mengapresiasi kepada masyarakat sudah mulai berani melaporkan aksi bejat tersebut kepada pihak berwajib sehingga pelaku dapat dihukum sehingga diharapkan jera.

"Masyarakat kita sekarang sudah berani melaporkan kejadian pencabulan. Dengan melaporkan kejadian tentu calon pelaku akan berpikir kembali untuk melakukan tidakan tidak bermoral tersebut lantaran nantinya akan dilaporlan," kata dia.

Ia menilai tingginya angka tindakan asusila bisa dipengaruhi dari peran media sosial yang digunakan olah anak-anak. Menurutnya banyak hal negatif dan mudah diakses di dunia maya tersebut.

"Saya melihat peran media sosial sangat berpengaruh karena bisa saja anak-anak melihat hal yang belum saatnya dilihat. Selain itu komunikasi melalui dunia maya sangat jarang terdeteksi oleh orang tua," jelansya.

Dengan persoalan yang ada selain peran aktif pemerintah ia mendorong orang tua sebagai orang paling dekat dengan keluarga untuk menjaga anak dan keluarganya dalam berbagai hal dalam rangka antisipasi.

"Saya harapkan ornag tua untuk selalu memantau dan lebih perhatian tentang aktifitas dan kesibukan anak - anaknya terutama saat keluar pada malam hari," pesannya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017