Pontianak (Antara Kalbar) - Warga Bengkayang, Kalbar tanpa sengaja menemukan mortir, granat dan peluru saat penggalian pasir di daerah tersebut.
"Saat ini kami tidak mau ambil resiko lalu berkoordinasi dengan Polsek Ledo dan menyerahkan peledak tersebut untuk dimusnahkan. Peledak tersebut sebanyak 10 buah yang berupa mortir, granat dan peluru," ujar Jumadi, pria umur 45 tahun yang merupakan penemu peledak saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Jumadi menjelaskan awalnya barang temuan disimpan, namun karena dianggap berbahaya dan ada rasa kekhawatiran, akhirnya diserahkan kepada Polsek Ledo.
"Lokasi penemuan bervariasi namun terakhir kita temukan pada akhir Maret 2017. Dengan jumlah cukup banyak dan inisiatif sendiri diserahkan kepada aparat berwenang," kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Ledo, Ipda Rio Charles Hutahaean membenarkan bahwa ada sejumlah bahan peledak diserahkan warga.
"Untuk keamanan maka kami menyimpan dan rencana kemudian untuk dimusnahkan," jelasnya.
Ia menyebutkan warga bernama Jumadi menyerahkan mortir, granat dan peluru di Polsek Ledo pada Rabu, 10 Mei 2017 .
"Warga menemukan bahan peledak di lokasi penggalian pasir miliknya. Adapun rincian bahan peledak yang diserahkan warga antara lain dua buah mortir Coke 152, tiga buah mortir stas 8 / 4, dua buah granat frakmentasi PW 2 - 22 dan tiga buah peluru call 12, 7 MM," paparnya.
Polisi telah berkoordinasi dan menyerahkan bahan peledak tersebut kepada Tim Penjinak Bom Brigade Mobil (Jibom) Brimob Polda Kalbar ,Iptu Rubianto dengan dihadiri Oleh Kabag Ops Kompol Paino dan Kasat Reskrim AKP, Novrial Alberty Kombo , unit Wasendak Polres Bengkayang serta Berberapa warga Kecamatan Ledo, kata Kata Rio.
"Setelah bahan peledak diserahkan kemudian Jibom Brimob Polda albar berangkat menuju PT. Strada Multi Perkasa di wilayah Kecamatan Seluas untuk diledakkan di areal perusahaan tersebut. Dalam proses penyerahan berjalan aman lancar dan sukses," kata dia.
(U.KR-DDI/A029)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Saat ini kami tidak mau ambil resiko lalu berkoordinasi dengan Polsek Ledo dan menyerahkan peledak tersebut untuk dimusnahkan. Peledak tersebut sebanyak 10 buah yang berupa mortir, granat dan peluru," ujar Jumadi, pria umur 45 tahun yang merupakan penemu peledak saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Jumadi menjelaskan awalnya barang temuan disimpan, namun karena dianggap berbahaya dan ada rasa kekhawatiran, akhirnya diserahkan kepada Polsek Ledo.
"Lokasi penemuan bervariasi namun terakhir kita temukan pada akhir Maret 2017. Dengan jumlah cukup banyak dan inisiatif sendiri diserahkan kepada aparat berwenang," kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Ledo, Ipda Rio Charles Hutahaean membenarkan bahwa ada sejumlah bahan peledak diserahkan warga.
"Untuk keamanan maka kami menyimpan dan rencana kemudian untuk dimusnahkan," jelasnya.
Ia menyebutkan warga bernama Jumadi menyerahkan mortir, granat dan peluru di Polsek Ledo pada Rabu, 10 Mei 2017 .
"Warga menemukan bahan peledak di lokasi penggalian pasir miliknya. Adapun rincian bahan peledak yang diserahkan warga antara lain dua buah mortir Coke 152, tiga buah mortir stas 8 / 4, dua buah granat frakmentasi PW 2 - 22 dan tiga buah peluru call 12, 7 MM," paparnya.
Polisi telah berkoordinasi dan menyerahkan bahan peledak tersebut kepada Tim Penjinak Bom Brigade Mobil (Jibom) Brimob Polda Kalbar ,Iptu Rubianto dengan dihadiri Oleh Kabag Ops Kompol Paino dan Kasat Reskrim AKP, Novrial Alberty Kombo , unit Wasendak Polres Bengkayang serta Berberapa warga Kecamatan Ledo, kata Kata Rio.
"Setelah bahan peledak diserahkan kemudian Jibom Brimob Polda albar berangkat menuju PT. Strada Multi Perkasa di wilayah Kecamatan Seluas untuk diledakkan di areal perusahaan tersebut. Dalam proses penyerahan berjalan aman lancar dan sukses," kata dia.
(U.KR-DDI/A029)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017