Sanggau (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sanggau Drs Yohanes Ontot  M Si mengingatkan distributor, agen serta para pedagang di Kota Sanggau untuk tidak menjual produk makanan dan minuman kedaluarsa serta mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan manusia, seperti formalin dan boraks.
    "Saya minta produk yang sudah kedaluarsa segera ditarik dan tidak dijual kepada masyarakat," tegas Ontot.
    Selain itu, Ontot juga mengimbau kepada para pedagang, agen-agen besar maupun distributor sembako dan barang-barang rumah tangga agar selalu menjaga stabilitas harga. Apalagi selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri mendatang.
    "Mekanisme pasar yang sudah ada jangan dirusak oleh tindakan-tindakan yang tak dibenarkan, sehingga yang dirugikan adalah masyarakat," ujar dia.
    Disamping  mengingatkan para agen, distributor serta para pedagang sembako terkait barang kedaluarsa,  Ontot juga meminta pedagang ayam dan daging sapi agar tidak menggunakan bahan pengawet berbahaya pada produk daging yang dijual.
    "Kita punya alat untuk memeriksa apakah daging ikan, ayam maupun sapi memakai formalin atau tidak. Jadi bisa ketahuan siapa yang menggunakan formalin. Oleh karena itu, kita minta pedagang menjual daging yang segar tanpa pengawet," beber dia.
    Wabup Sanggau Yohanes Ontot beberapa waktu lalu sudah melakukan sidak. Ia didampingi Asisten II H Roni Fauzan, Camat Kapuas Alipius, Kapolsek Kapuas IPTU Sri Mulyono, Kasat Intelkam IPTU Suprapto, perwakilan Satpol PP, Disperindagkop, Kabid Energi DPM PTSP, Dinas Kesehatan dan Kantor Seksi Bulog.
    Sidak ini dimulai pada Pasar Senggol terletak di jalan Barito, Ilir Kota. Di pasar tradisional tertua di Kota Sanggau itu, Ontot sempat berbincang-bincang dengan pedagang untuk menanyakan perkembangan harga pangan dan sembako, termasuk penjual ayam potong dan daging sapi.
   Saat itu, Ontot juga melihat fisik pasar yang dibeberapa bagian perlu dibenahi dan diperbaiki. Selanjutnya, sidak dilanjutkan di Mini Market Star di Jalan Ahmad Yani, Ilir Kota. Kemudian, menyambangi agen LPG di Simpang Ampera, Kelurahan Beringin. Kendati di lokasi tersebut, LPG sedang kosong dan hanya terlihat tabung-tabung LPG yang belum terisi. Akan tetapi pemilik pangkalan mengaku stok aman hingga lebaran.
    Kemudian, sidak juga dilanjutkan di terminal bis di Kelurahan Beringin. Ontot melihat kesiapan armada angkutan bagi pemudik. Menurut petugas terminal bis, untuk angkutan mudik tidak pernah bermasalah dalam angkutan. Sebab, pihak perusahaan PT Erna Djuliawati biasanya juga menyiapkan kendaraan khusus karyawan. Sehingga mengurangi penumpukan penumpang di terminal bis. Diketahui juga saat itu, Dinas Perhubungan pun akan menyiapkan armada tambahan untuk mengantisipasi penumpang yang tidak terangkut.
    Lantas, rombongan sidak itu menyusuri kawasan pasar Sentral Kelurahan Beringin. Pada lokasi tersebut, petugas sempat mencurigai dua jenis produk masing-masing kerupuk dan bakso mengandung bahan berbahaya. Untuk itu, petugas menyita dua produk tersebut untuk dilakukan uji laboratorium guna untuk mengetahui apakah mengandung bahan berbahaya.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017