Pontianak (Antara Kalbar) - Sepekan menjelang arus mudik Lebaran 2017, sejumlah sarana dan prasarana infrastruktur di Provinsi Kalimantan Barat terus berbenah.

Salah satu yang mulai diujicobakan adalah terminal baru Bandar Udara Supadio Pontianak. Terhitung mulai Kamis (15/6), PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara yang mengusung konsep "eco airport and green building" ini mulai mengoperasikan terminal baru tersebut.

Ada beberapa perubahan yang cukup signifikan seiring dengan beroperasinya terminal baru itu, seperti arah masuk kendaraan yang semula melewati kompleks TNI AU Lanud Supadio, kini menggunakan jalan baru yang dibangun oleh PT Angkasa Pura II.

Jalur kedatangan dan keberangkatan yang masih dalam satu lingkup bangunan kini sudah terpisah namun tetap dalam satu kawasan.

General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak Bayuh Iswantoro menjelaskan Terminal Baru Bandara Internasional Supadio memiliki daya tampung 3,8 juta penumpang per tahun.

Jumlah penumpang yang menggunakan bandara terbesar di Kalbar ini, juga bakal terus bertambah seiring dibukanya rute-rute baru dari dan ke Pontianak.

Selain itu, tahun ini akan ditambah lagi landasan pacu sehingga pesawat berbadan lebar dapat menggunakan Bandara Supadio sebagai salah satu bandara penghubung.

Pada musim mudik Lebaran tahun ini, sejumlah maskapai juga sudah mengajukan penambahan frekuensi penerbangan, di antaranya Sriwijaya Air rute Pontianak- akarta, NAM Air dan Express Air rute Pontianak-Yogyakarta.

"Pengajuan penambahan penerbangan ini dilakukan untuk H-5 Lebaran," kata Operation and Services Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Supadio Pontianak Zulbrito Radikar.

Jumlah penumpang yang dilayani di Bandara Internasional Supadio Pontianak berkisar 8.500 orang. Menjelang Lebaran, jumlahnya diperkirakan bertambah menjadi 13 ribuan penumpang per hari.

Membaiknya fasilitas di Bandara Supadio serta meningkatnya jumlah pengguna angkutan udara juga membuat sejumlah maskapai asing menambah rute ke Pontianak.

Sejumlah maskapai itu, seperti AirAsia yang sejak 5 Juni 2017 membuka rute baru Pontianak-Kuching langsung PP setiap hari. Medio September atau November, AirAsia juga akan membuka rute Pontianak-Singapura PP. AirAsia telah membuka rute Pontianak-Kuala Lumpur PP sejak tahun 2015 dan tercatat 100 ribu penumpang telah diangkut AirAsia melalui rute tersebut hingga kini.

Untuk rute baru dalam negeri, seperti ke Batam, Balikpapan, Solo, yang selama ini harus transit di Jakarta terlebih dahulu, kini sudah tersedia penerbangan langsung dari Pontianak.

Meski jumlah pesawat dan penumpang terus meningkat, PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan.

Jalan Mulus
Di jalur transportasi darat, proyek infrastruktur sejak beberapa tahun silam, kini sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh warga.

Salah satunya ruas jalan antara Simpang Ampar, Tayan-Sosok-Kota Sanggau. Ruas jalan yang juga menjadi lintasan jalur internasional Indonesia-Malaysia-Brunei Darussalam itu sudah mendekati tahap akhir pengerjaannya.

Dua tahun lalu atau lebih, melewati ruas jalan sepanjang 41,6 kilometer itu Simpang Ampar, Tayan-Sosok sungguh melelahkan. Berdebu, berbatu, berlubang dan licin di waktu hujan, menjadi tantangan tersendiri. Waktu normal 45 menit pun bisa menjadi dua hingga tiga kali lipat.

Pengguna jalur menuju kawasan timur Kalbar pun kini menjadi lebih cepat dan mudah seiring mulusnya ruas jalan Simpang Ampar Tayan-Sanggau. Bahkan dalam beberapa unggahan di media sosial, waktu tempuh Pontianak-Sanggau yang dahulu bisa mencapai lima hingga enam jam, kini bisa tembus tiga jam lebih.

Kondisi ini tentu saja mengurangi biaya operasional angkutan barang dan jasa ke wilayah timur Kalbar. Ruas jalan lama yakni dari Pontianak-Sungai Pinyuh-Ngabang-Sanggau pun juga tak kalah mulus meski harus melewati tikungan tajam.

Untuk menuju utara Kalbar, sarana jalannya juga sudah semakin mulus dan lancar, seperti dari Kota Pemangkat menuju Sambas yang semula hanya cukup untuk dua kendaraan berpapasan, kini jalannya semakin lebar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Kalbar Jakius Sinyor berharap jembatan yang masih dalam tahap perbaikan di sepanjang ruas jalan menuju utara Kalbar, tuntas dikerjakan sebelum Lebaran.

Dari sisi angkutan, Perum Damri termasuk menyiapkan sebanyak 65 bus untuk mengangkut masyarakat atau pemudik yang akan merayakan Lebaran di kampung halaman mereka.

Asisten Manajer Pemasaran dan Pengembangan Usaha Damri Wilayah Kalbar Ridwan menuturkan ada enam ribu hingga tujuh ribu pemudik yang bisa diangkat Damri pada Lebaran tahun ini. Jumlah armada yang disiapkan pun bertambah 15 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Ada sejumlah jalur "gemuk" yang digarap Damri, seperti Pontianak-Sintang, Pontianak-Pinoh, Pontianak-Kuching, dan sebaliknya.

Selain itu, jalur baru jarak menengah, seperti Pontianak-Pangkalabun (Kalteng) yang baru dua tahun terakhir dilayani menggunakan bis ukuran besar.

Terkait dengan keselamatan, Damri tetap memprioritaskan hal tersebut dengan melakukan perawatan rutin pada setiap armada bus dan melakukan tes kesehatan secara berkala bagi sopir, serta melakukan tes urine terhadap sopir, yang hasilnya tidak ditemukan sopir yang terindikasi menggunakan narkoba.

Selain itu, juga disiapkan posko medis dan posko Jasa Raharja Putra di tiga titik, yaitu di Kantor Pemasaran Jalan Pahlawan Pontianak, tempat peristirahatan rumah makan sosok, dan nantinya akan dibentuk di Sintang.

Angkutan Laut Menurun
Pada mudik Lebaran 2017, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Pontianak, Kalimantan Barat, menyiapkan dua kapal motor, yakni KM Bukit Raya dan Bukit Lawit dengan tujuan Pulau Jawa.

Kepala Pelni Cabang Pontianak Firdaus menjelaskan KM Bukit Raya dan Bukit Lawit melayani penumpang dari Pelabuhan Dwikora Pontianak dengan tujuan Semarang dan Surabaya.

Pelayanan untuk tujuan Semarang dan Surabaya sudah mulai 4 Juni lalu, sedangkan perkiraan puncak arus mudik Lebaran dari Pelabuhan Dwikora Pontianak, yakni tujuan Semarang dan Surabaya pada 17-20 Juni.

PT Pelni tidak menaikkan harga tiket. Untuk penumpang Pontianak tujuan Surabaya Rp320 ribu/orang dan Pontianak tujuan Semarang Rp298 ribu/orang.

Setiap kapal mampu mengangkut sekitar 1.600 penumpang. Pelni pun tidak lagi menerapkan kelas khusus di dalam kapal. Semuanya sama yakni kelas ekonomi.

Jalur air lain yang diburu pemudik di Kalbar adalah rute Pontianak-Sukadana (Kabupaten Kayong Utara). Tiket speedboat jurusan Sukadana-Pontianak untuk H-3 Lebaran 2017 telah habis diburu penumpang.

Lonjakan penumpang untuk armada jenis air ini diperkirakan mulai terjadi pada H-7 dan puncaknya diakui oleh salah satu penjual tiket speedboat terjadi pada H-3 Lebaran.

Pertimbangannya, pada 23 Juni sudah cuti bersama. Setidaknya ada tiga perusahaan speedboat yang berada di Sukadana, yakni CV Synergy, CV Indo Kapuas, dan CV Etana.

Pemkab Kayong Utara juga sudah menyiapkan tim pengawas untuk armada angkutan Lebaran 2017.

Sekda Kayong Utara Hilaria Yustani selaku ketua tim menegaskan tidak ingin lagi ada armada "nakal" yang membawa penumpang melebihi kapasitas.

Kalau ada yang terbukti melanggar ketentuan, bukan tidak mungkin ada sanksi berat menanti hingga pencabutan izin operasional.

Hilaria pun berharap, meski mudik sebuah ritual tahunan, semangat untuk selamat jangan dilupakan.

Pepatah lama, "Biar Lambat Asal Selamat", menjadi relevan ketika semua sarana dan prasarana sudah dipersiapkan sebaik mungkin.

(T.T011/M029)

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017