Pontianak (Antara Kabar) - Pemerintah Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, membentuk Relawan Peduli Bencana untuk menanggulangi bencana yang terjadi di daerah khususnya bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

"Penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Oleh sebab itu, dipandang perlu untuk membentuk sebuah kelompok masyarakat yang dilatih, memiliki kemampuan, dan memiliki kepedulian untuk menanggulangi bencana," kata Bupati Landak dr.Karolin di Ngabang, Rabu.

Dia menjelaskan, pembentukan Relawan Peduli Bencana tersebut dilakukan pihaknya di Gedung PNPM Liansipi, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Selasa kematin.

"Untuk memaksimalkan keberadaan Relawan Peduli Bencana ini, perlu kerjasama yang erat antara pemerintah Pusat atau Daerah, dunia usaha dan masyarakat," tuturnya.

Karolin menjelaskan, Anggota masyarakat yang terlibat dalam penanggulangan bencana itu dikenal dengan istilah relawan penanggulangan bencana atau Pokmas�PB. Mereka merupakan sseseorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan, terlatih atau dilatih, memiliki kepedulian untuk bekerja secara sukarela dan ikhlas dalam upaya penanggulangan bencana khususnya bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan, khususnya di Desa Mandor dan umumnya di Kabupaten Landak.

Selain itu, mantan anggota komisi IX DPR RI itu juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Camat Mandor, para kepala desa, tokoh adat dan masyarakat yang mau terlibat dalam pembentukan Pokmas/ relawan peduli bencana disana.

"Harapannya kedepan adalah setelah dibentuk, kelompok tersebut harus terus dibina agar terus berfungsi dan bekerja sesuai dengan perannya," katanya.

Kepada kelompok yang telah dibentuk, dokter yang pernah bertugas di Puskesmas Mandor itu berpesan agar dalam menyampaikan informasi terkait bencana yang terjadi harus melakui prosedur dan standar yang telah ditetapkan sehingga tidak menjadi berita hoax.

"Bapak dan ibu yang telah bergabung didalam tim ini, jika memberikan infomasi terkait bencana yang terjadi diwilayahnya masing-masing ada prosedurnya, ada standar yang telah ditetapkan oleh BPBD. Jangan sampai informasi yang disampaikan itu menyebabkan kegaduhan, apalagi sampai menyebarkan informasi yang bohong atau hoax," kata karolin.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat ada tiga desa diwilayah Kecamatan Mandor, yang rawan terjadinya bencana Karhutla. Titik hotspot yang muncul berada di desa simpang Kasturi, Desa Salatiga dan Desa Mandor.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017