Landak (ANTARA) - Warga di dua kecamatan, yakni Kecamatan Menyuke dan Kecamatan Meranti, Kabupaten Landak, Kalbar mengeluhkan kondisi Jalan Raya penghubung Darit–Meranti yang rusak parah dan sulit dilalui dapat diperbaiki oleh pemerintah setempat.
Kondisi jalan yang berlubang, berlumpur, dan tampak tanpa perawatan itu dikeluhkan warga karena sangat mengganggu aktivitas transportasi sehari-hari.
Menurut tokoh masyarakat yang juga penguna jalan, Bernadus, jalan tersebut sudah hampir dua tahun ini rusak, namun belum ada sentuhan dari pemerintah daerah.
" Kalau lewat harus ekstra hati-hati karena licin dan banyak lubang. Kalau hujan, genangannya tinggi sekali,” katanya, pada ANTARA di Landak, Rabu.
Menurut Bernadus, kondisi tersebut kerap menyebabkan antrean panjang kendaraan karena sebagian pengendara harus saling membantu melewati titik-titik jalan yang paling rusak.
“Kami ini tiap hari lewat sini untuk aktivitas. Kadang motor mogok di tengah lumpur. Harapan kami, jalan ini segera diperbaiki karena ini akses utama menuju kota kabupaten,” ujarnya.
Keluhan serupa disampaikan Rani (28), warga Desa Kayuara Kecamatan Menyuke. Ia mengaku sering merasa khawatir saat melintasi jalan itu untuk berangkat kerja ke Kecamatan Meranti.
“Kalau hujan, jalannya benar-benar becek dan licin. Saya pernah hampir jatuh. Sebagai perempuan, ya takut juga lewat sendirian. Mudah-mudahan cepat dibetulkan,” ujarnya.
Dia menyebut, Jalan Darit–Meranti merupakan jalur vital bagi mobilitas masyarakat dari dua kecamatan menuju pusat pemerintahan Kabupaten Landak serta jalur distribusi hasil pertanian warga.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPRPERA) Kabupaten Landak, Yulius Efendi, membenarkan bahwa ruas Jalan Darit–Meranti saat ini dalam kondisi rusak. Namun, ia menyebut, untuk tahun anggaran 2025 jalan tersebut belum termasuk dalam prioritas perbaikan.
“Untuk tahun ini belum ada alokasi anggaran perbaikan jalan Darit–Meranti. Kegiatan yang ada hanya rehabilitasi lantai jembatan rangka baja di ruas jalan tersebut,” jelas Yulius.
Ia menambahkan, pihaknya tetap mencatat laporan masyarakat dan akan mengusulkan penanganan jalan tersebut dalam perencanaan tahun anggaran berikutnya, sesuai dengan skala prioritas dan ketersediaan dana daerah.
