Sambas (Antara Kalbar) - Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili bersama Wakil Bupati, Sekda dan Kepala Dinas Kesehatan Sambas, kepala Puskesmas dan camat menggelar rapat terbatas membahas perkembangan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini perlu dilakukan tindakan antisipasi.

"Semua pihak harus memberi perhatian. Kita harus serius, proaktif, responsif, tidak menunggu. Jangan kasus sudah membesar kita baru bergerak," ujarnya di Sambas, Kamis.

Kata dia, kasus DBD bukanlah hal yang baru, dan sudah banyak langkah nyata yang telah dilakukan pemda. Hanya saja dia meminta, sosialisasi membangun kesadaran dan pemahaman di tengah-tengah masyarakat harus lebih ditingkatkan lagi.

"Saya meminta promosi kesehatan terus digalakkan. Petugas kesehatan, semua yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, saya ingin hadirkan suasana yang nyaman bagi masyarakat, pelayanan yang berkualitas, bagaimana di Sambas ini hadir klinik-klinik kesehatan yang berkualitas sehingga masyarakat kita tidak lagi berobat keluar daerah," ingat dia.

Apalagi kata Atbah, PLBN Aruk sudah dibuka dan ke depannya bisa melayani lalu lintas kendaraan bermotor. Dinas kesehatan dan pihak rumah sakit lanjut dia harus berbenah lebih baik.

"Kualitas rumah sakit dan pelayanannya ke depannya harus kita tingkatkan lagi, karena kita menjadi garda terdepan," kata Bupati.

Terkait penanganan DBD, Atbah mengajak berpikir kritis. Dia mengingatkan untuk berbuat baik sesama makhluk ciptaan Allah.

Nyamuk kata dia salah satu bukti kebesaran Allah. Penciptaan nyamuk jelas dia dilengkapi 100 mata, 46 gigi, 3 jantung, 6 pisau di belalai, 3 sayap di setiap sisinya, dilengkapi dengan sensor pendeteksi panas. Itu lanjut dia membuktikan bahwa teknologi yang ada di nyamuk lebih tinggi dibanding pesawat termodern saat ini.

"Bahkan beberapa artikel yang saya baca, nyamuk punya alat filter penghisap darah, di setiap kakinya ada serangga halus. Agama kita mengajarkan untuk menjaga keseimbangan alam," jelas dia.

Menyikapi masalah nyamuk, saran dia, yang terpenting jangan membakarnya. Karena disebutkan Atbah, hak membakar hanya ada pada Allah.

"Insyaallah pakai racun lebih baik, yang terpenting adalah bagaimana kita menghadirkan suasana lingkungan yang bersih, yang tidak disukai nyamuk," kata dia.

(KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017