Kuching (Antara Kalbar) - Sarawak Tourism Board (STB) Acting CEO, Mary Wan Mering mengatakan penjualan tiket untuk Rainforest World Musik Festival (RWMF) 2017 yang digelar di Kampung Budaya Sarawak meningkat 8 persen dibandingkan tahun lalu.
"Pada tahun ini ada peningkatan penjualan tiket yakni sebanyak 1.440 tiket. Perlu diketahui bahwa tahun lalu total tiket terjual selama even berlangsung sebanyak 18.000," ujarnya di Kuching, Minggu.
Ia menjelaskan peningkatan penjualan yang ada tidak termasuk penjualan sejak hari pertama, 14 Juli 2017 dan hari ini hari terakhir, 16 Juli 2017 di pintu masuk yang telah disediakan pihaknya.
"Dari tahun ke tahun, RWMF terus diminati dan terbukti dengan jumlah pengunjung yang selalu meningkat. Itu tentu harapan kita terus menjadi terbaik," kata dia.
Ia menyebutkan bahwa adanya pergelaran internasional tersebut dalam rangka mempromosikan Sarawak sebagai destinasi utama daerah yang menekankan pada pertunjukan seni dan budaya.
"Melalui RWMF ini juga tentu untuk menguntungkan bisnis lokal, komunitas, sponsor dan individu bagi Sarawak dan dari luar," kata dia.
Ia menambahkan dalam usia RWMF yang saat ini memasuki tahun ke- 20, pihaknya telah dengan sukses mengemukakan bakat muda lokal seperti Alena Mulang bersama grupnya dan grup musik At Adau.
"Alena adalah wanita pertama yang membuka pertunjukan dan mengajarkan alat musik Sape`, instrumen musik borneo. Melalui penampilan Alena di panggung RWMF, membuktikan bahwa musik borneo menjadi genre musik yang diterima dengan baik buat generasi muda untuk memelihara budaya," kata dia.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Pada tahun ini ada peningkatan penjualan tiket yakni sebanyak 1.440 tiket. Perlu diketahui bahwa tahun lalu total tiket terjual selama even berlangsung sebanyak 18.000," ujarnya di Kuching, Minggu.
Ia menjelaskan peningkatan penjualan yang ada tidak termasuk penjualan sejak hari pertama, 14 Juli 2017 dan hari ini hari terakhir, 16 Juli 2017 di pintu masuk yang telah disediakan pihaknya.
"Dari tahun ke tahun, RWMF terus diminati dan terbukti dengan jumlah pengunjung yang selalu meningkat. Itu tentu harapan kita terus menjadi terbaik," kata dia.
Ia menyebutkan bahwa adanya pergelaran internasional tersebut dalam rangka mempromosikan Sarawak sebagai destinasi utama daerah yang menekankan pada pertunjukan seni dan budaya.
"Melalui RWMF ini juga tentu untuk menguntungkan bisnis lokal, komunitas, sponsor dan individu bagi Sarawak dan dari luar," kata dia.
Ia menambahkan dalam usia RWMF yang saat ini memasuki tahun ke- 20, pihaknya telah dengan sukses mengemukakan bakat muda lokal seperti Alena Mulang bersama grupnya dan grup musik At Adau.
"Alena adalah wanita pertama yang membuka pertunjukan dan mengajarkan alat musik Sape`, instrumen musik borneo. Melalui penampilan Alena di panggung RWMF, membuktikan bahwa musik borneo menjadi genre musik yang diterima dengan baik buat generasi muda untuk memelihara budaya," kata dia.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017