Pontianak  (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sintang bekerja sama dengan WWF-Indonesia dalam hal peningkatan kapasitas penyuluh lapangan terkait Nilai Konservasi Tinggi (NKT).

"Kegiatan ini kami lakukan dalam mengenalkan konsep dan menginisiasi kelompok penyuluh penilai kawasan dengan menggunakan alat NKT (Nilai Konservasi Tinggi)," kata Market Transformation Initiative Coordinator WWF-Indonesia Program Kalbar, Muhammad Munawir saat dihubungi di Sintang, Kamis.

Ia mengatakan NKT adalah salah satu alat untuk mengetahui nilai penting suatu kawasan. "Penilaiannya berbasis pada tiga aspek, yakni lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya," ungkapnya.

Menurut Munawir, penilaian NKT ini sebagai upaya mencegah pembukaan lahan dan penyadartahuan akan pentingnya menjaga Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT), salah satunya untuk kawasan perkebunan kelapa sawit.

Pembangunan kebun kelapa sawit yang tidak sesuai aturan, kata Munawir, dapat menjadi pemicu kerusakan lingkungan. Ini bisa terjadi jika perusahaan dan kebun sawit swadaya membuka kawasan yang tidak diperuntukkan bagi perkebunan kelapa sawit, misalnya kawasan hutan, gambut, dan kawasan bernilai konservasi tinggi lainnya.

Ia menambahkan, untuk dapat mengurangi ancaman terhadap kawasan bernilai konservasi tinggi, diperlukan pengelolaan dan pemantauan yang terencana dengan baik.

"Melalui pelatihan ini diharapkan penyuluh lapangan dapat menjadi bagian dalam melakukan identifikasi, pengelolaan, dan pemantauan KBKT di wilayah kerjanya," katanya.

Dia berharap, para penyuluh lapangan dapat menjadi salah satu pihak yang berkontribusi dalam menyusun perencanaan pembangunan di desa seperti rencana pembangunan jangka menengah desa, rencana tata ruang desa yang berbasis pada hasil penilaian NKT, sehingga pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan pada skala desa.

Sementara itu, Kepala Seksi Ketenagaan Penyuluh, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Kabupaten Sintang, Sonya Puspasari mengapresiasi kegiatan itu sebagai sebuah terobosan yang tepat.

"Sangat penting bagi penyuluh lapangan untuk memiliki pengetahuan NKT guna menjawab tantangan yang ada dan dapat mengurangi ancaman terhadap kelestarian lingkungan," katanya.

Menurut Sonya, penyuluh lapangan adalah perpanjangan tangan pemerintah daerah yang keberadaannya sangat dekat dengan masyarakat. "Oleh karena itu, mengoptimalkan peran penyuluh lapangan ini merupakan langkah yang strategis," katanya.



(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017