Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, meraih penghargaan TOP 40 Inovasi Indonesia dari Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.

"Alhamdulillah Pemkot Pontianak kembali meraih prestasi dengan masuknya program atau inovasi Bisnis Cakep Lalu Lintas (BCL) yang masuk dalam Top 40 Inovasi Indonesia tahun 2017," kata Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Sabtu.

Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Menko PMK, Puan Maharani kepada Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono pada Pembukaan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Tahun 2017 di Stadion Manahan Solo, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (25/8).

Ia menjelaskan, inovasi BCL merupakan sebuah konsep menata masyarakat supaya tertib berlalu lintas dan parkir, terutama di kawasan perdagangan atau bisnis, seperti di Jalan Diponegoro, dan sekitarnya yang merupakan kawasan perdagangan dan padat aktivitas.

Termasuk pula Jalan Tanjungpura yang jadi jalur transportasi primer perlintasan kendaraan angkutan berat seperti trailer, kontainer, truk, dari pelabuhan, baik menuju ke arah timur maupun sebaliknya.

"Memang ada beberapa inovasi yang kami usulkan, tapi yang terpilih adalah BCL. Dengan BCL, misalnya ada warga yang parkir sembarangan, kita bisa pantau dari CCTV dan perintahkan untuk dia menertibkan parkir kendaraannya," ungkap Edi.

Lewat aplikasi ponsel pintar, Pemkot Pontianak melalui Dinas Perhubungan bisa mengontrol perparkiran dan kondisi lalu lintas kendaraan di jalan. Bila terjadi pelanggaran, petugas bisa langsung memberikan peringatan lewat pengeras suara yang terpasang di CCTV, kata Edi.

"Peringatan itu pun diberi melalui ponsel pintar. Jika terus bandel, petugas patroli akan meluncur ke TKP dan memberi sanksi dalam waktu kurang dari tujuh menit," ujarnya.

Menurut dia, inovasi BCL memiliki biayanya murah tapi manfaat besar, dan walau pun tidak sedang berada di Pontianak, pemantauan tetap bisa dilakukan. Bahkan pemberi teguran dan peringatan tidak mesti di Pontianak.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani menyatakan, adanya 40 top inovasi merupakan wujud konkret gerakan revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo, setiap instansi memang sudah seharusnya memberikan pelayanan publik terbaik.

"Penghargaan ini disaring dari 3054 inovasi, yang terpilih kini merupakan implementasi konkret wujud nyata dalam revolusi mental. Selamat dan jangan berhenti pada ini, terus upayakan apa yang bisa diberikan, bagaimana revolusi mental bisa buat Indonesia Raya," katanya.

Ia berharap setelah 2,5 tahun Revolusi Mental dicanangkan, program ini terus berlangsung. Paling minim tentu dengan membikin pelayanan publik yang berkemajuan dan memenuhi kepuasan masyarakat.

"Semoga Revolusi Mental tidak jadi sekadar jargon, namun memberi kenyataan dan kenyamanan masyarakat," katanya.

(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017