Putussibau (Antara Kalbar) - Harga ayam potong di pasar pagi Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat saat ini mencapai Rp45 ribu/kilogram, bahkan bulan Juli lalu harga ayam potong itu melonjak hingga Rp60 ribu/kilogram.

"Kami beli dari peternak masih lumayan mahal, sehingga itu mempengaruhi harga, biasa harga normal itu berkisar Rp38 ribu/kg - Rp40 ribu/kg," kata salah satu pedagang ayam, Ayu ketika ditemui di pasar pagi Putussibau, Minggu.

Dikatakan Ayu, ayam potong juga sebagian masih didatangkan dari luar Kapuas Hulu, itu salah satu mempengaruhi harga di pasaran.

"Saya pun tidak tahu kapan harga ayam bisa normal," ucap dia.

Sementara itu, Hesti Mirnawati (38) seorang ibu rumah tangga di wilayah Putussibau, berharap agar harga ayam dan kebutuhan lainnya tidak mahal, seperti ayam, ikan dan daging sapi.

"Di Putussibau ini biaya hidup cukup tinggi, baik itu ayam maupun ikan, apalagi sapi, udahlah kalau menjelang hari raya, ada - ada saja cara pedagang menaikkan harga," jelasnya.

Ia meminta agar pemerintah setempat benar - benar melakukan kontrol harga serta ada solusi apabila ada sejumlah kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan.

"Harga barang di pasar kalau dah naik susah turunnya, ada saja alasan pedagang, mestinya ada ketegasan instansi terkait mengawasi harga," kata Mirnawati.

Hal senada dikatakan Warga Putussibau Selatan, Murniati, yang juga mengeluhkan harga daging ayam potong tersebut, bahkan dia mengaku langsung datang ke peternak.

"Pedagang ayam di Putussibau membeli ayam dari Sintang, karena ayam ternak di Putussibau masih kecil - kecil, makanya harga ayam mahal," jelasnya.

Meskipun demikian, Murni juga mengatakan perlu adanya kontrol harga pasar, bukan hanya sekedar datang saja, melainkan tugas dinas terkait benar - benar dilaksanakan, ada tindak lanjutnya.

"Ia berharap kebutuhan lain juga tidak mengalami kenaikan, kasihan masyarakat," kata Murni.
(KR-TFT/N005)

Pewarta: Timotius

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017