Sanggau (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Sanggau dr Jones Siagian M Qih menegaskan pihaknya semakin memfokuskan penanganan kepada delapan anak penderita gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Sanggau.
    "Kita fokus untuk penanganan anak penderita gizi buruk itu. Nah, selain itu,  memastikan anak dengan gizi buruk tersebut tertangani dengan baik," ungkap Jones.
    Dibeberkan,  kasus yang terjadi pada Januari hingga Agustus 2017 tersebut ditemukan di lima kecamatan termasuk di perbatasan Entikong. Semua penderita punya latar belakang yang berbeda hingga akhirnya terkena gizi buruk.
    "Dari delapan anak gizi buruk, tiga anak diantaranya dilatarbelakangi penyakit, yakni kanker darah dan kanker kelenjar getah bening. Faktor sakit inilah menyebabkan asupan makanan menjadi terhambat dan berakibat pada asupan gizi yang kurang," ujar dia.
    Jones mencontohkan kasus yang dipelajari dari gizi buruk. Anak dengan penyakit kanker tentu akan lebih sulit untuk memenuhi asupan gizinya karena biasanya anak menjadi tidak mau makan bahkan tidak bisa makan.  "Jadi ini beberapa kasus pada anak penderita gizi buruk di Sanggau,” timpalnya.
    Disamping itu, ada juga kasus-kasus yang terjadi karena fakor pola asuh, pola makan, dan juga ketidakmampuan ekonomi orang tuanya. Banyak sekali hal-hal yang menjadi penyebab yang ditemukan dilapangan sehingga terjadi kasus ini.
    "Nah, ada juga anak yang tidak diasuh oleh orang tuanya melainkan diasuh oleh neneknya. Ditambah lagi faktor ekonomi sehingga asupan yang diberikan juga seadanya dan berakibat fatal bagi anak tersebut. Ini beberapa catatan yang cukup memprihatinkan bagi saya,” ungkap Jones.
    Menurut Jones, kasus gizi buruk seperti di Toba, Tayan Hilir, Entikong dan lainnya menjadi evaluasi bersama terutama dalam pemenuhan pangan dan gizi. Hal ini terlihat dari sejumlah anak gizi buruk tersebut semua tertangani oleh pemerintah daerah melalui dinas kesehatan.
    "Saya pastikan semuanya kami tangani. Mereka yang dengan latar belakang sakit juga sudah dirujuk. Begitu juga halnya dengan yang lain sudah ditangani. Dari delapan anak itu saya pastikan tidak ada yang sampai meninggal dunia," kata Jones Siagian.


Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017