Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas PU Perumahan Rakyat, Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Sambas, M Ibrahim mengatakan saat ini sungai Sambas sudah tercemar oleh polutan yang terbilang tinggi.

Tercemarnya sungai tersebut terlihat dari kekeruhan airnya yang selama ini terjadi.

"Kita perhatikan daerah aliran sungai Sambas beberapa tahun belakangan ini kualitas airnya mengalami penurunan atau degradasi. Itu tampak seperti tidak adanya kejernihan lagi, timbul kekeruhan berwarna kuning dan warna coklat. Bahkan air juga sudah ada yang berbau tidak sedap. Berubahnya warna dan bau air sungai tersebut karena masuknya polutan atau zat-zat kimia, " ujarnya saat dihubungi di Sambas, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa tercemarnya air sungai banyak disebabkan oleh kebiasaan buruk dan kelalaian manusia di antaranya limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga termasuk rumah makan dan perkantoran, bisa seperti sisa makanan sehari-hari air, bekas mencuci pakaian air bekas mandi dan air bekas transportasi serta lainnya.

"Pencemaran sungai ditandai dengan tingginya mikroba bahaya terkandung dalam air sungai. Semakin banyak limbah rumah tangga yang mengalir langsung ke sungai maka air sungai semakin tercemar," jelasnya.

Ia menambahkan juga bahwa saat ini selain limbah rumah tangga, sungai tercemar juga disebabkan oleh adanya limbah industri. Menurutnya, berkembangnya industri berbanding lurus dengan peningkatan limbah yang dihasilkan oleh proses produksi pada suatu industri.

"Permasalahannya limbah industri di negara kita ini tidak tidak ditangani dengan baik masih banyak industri-industri yang nakal dan tidak mengelola limbah yang baik. Limbah dibuang begitu saja di aliran air sungai. Padahal tidak sedikit dari limbah industri yang mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya bagi kehidupan senyawa yang berbahaya," kata dia.

Ia mencontohkan sisa dari kegiatan industri ini yang bercampur dengan air sungai seperti limbah industri yang mengandung minyak. Minyak tidak akan larut pada air keberadaan minyak juga akan mengancam kehidupan ikan, udang dan biota air lainnya.

"Kita berharap beberapa perusahaan yang memiliki pabrik di daerah Kabupaten Sambas ini tidak termasuk perusahaan-perusahaan yang nakal. Kita mengajak juga kepada semua pihak menjaga kebersihan sungai dan melindunginya dari polutan ," ajaknya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017