Pontianak (Antara Kalbar) - Kota Pontianak, menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Internasional CILS ke-8 (Center for International Law Studies), 2 - 3 Oktober 2017.

"Saya berharap melalui konferensi ini dapat menghasilkan satu kesimpulan yang bisa digunakan oleh pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan yang kerap dihadapi daerah perbatasan," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di Pontianak, Selasa.

Sebagai alumni serta orang yang pernah menjadi Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura dan saat ini menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni (IKA) Untan, Sutarmidji mengapresiasi adanya konferensi internasional semacam di bidang hukum tersebut.

Konferensi Internasional CILS atau sebagai forum pemangku kepentingan di bidang hukum internasional di Indonesia, dan negara-negara lainnya, diharapkan menggagas ide-ide dalam mempromosikan dan mengembangkan hukum internasional yang dapat menjawab kebutuhan yang terus tumbuh terkait prinsip dasar serta petunjuk yang kuat di dunia yang tanpa batas ini, katanya.

Adapun tema yang diangkat dalam konferensi itu, adalah terkait urusan batas negara. Tema tersebut terbagi dalam lima sesi paralel yang berfokus pada subtema, yakni batas darat, batas laut atau perairan, keamanan perbatasan, perdagangan lintas perbatasan dan topik umum, kata Sutarmidji.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pontianak tidak lupa menyarankan kepada para tamu untuk menikmati pesona Kota Pontianak, mulai dari kawasan Tugu Khatulistiwa, kawasan menikmati kopi di Pontianak dan lainnya.

"Ada beberapa hal yang harus mereka lihat dari Kota Pontianak, mulai dari titik-titik keramaian masyarakat hingga warung kopi legendaris seperti Asiang yang kerap disinggahi oleh orang-orang besar di negara ini, saat berkunjung ke Pontianak," ujarnya.

Mulai dari mantan presiden hingga jenderal-jenderal pasti berkunjung kesana saat datang ke Pontianak. "Yang unik adalah penyaji kopi itu tidak memakai baju, mungkin itu juga yang membuat warung kopinya selalu ramai," katanya.

(A057/N005) 

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017