Pontianak (Antara Kalbar) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, Kota Pontianak menyatakan, sebagian besar kebutuhan ikan di kota itu dipenuhi oleh ikan budidaya.
"Kebutuhan ikan segar untuk wilayah Kota Pontianak saja sekitar 50 ton per hari, yang sebagian besar dipenuhi oleh ikan-ikan dari hasil budidaya," kata Ketua DPC HNSI Kota Pontianak, Bani Amin di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, kalau mengharapkan ikan dari hasil tangkap di laut, maka kebutuhan ikan sebanyak 50 ton tersebut tidak bisa dipenuhi.
"Sehingga sebagian besar kebutuhan ikan segar dipenuhi oleh ikan dari budidaya sungai," ungkapnya.
Saat ini, tercatat sekitar 1.500 lebih nelayan yang bergerak di tiga kelompok, yakni nelayan yang bergerak dibidang penangkapan ikan, pemasaran, dan budidaya.
"Khusus kelompok nelayan penangkap ikan ada sebanyak 76 kapal dengan kapasitas 30 ton, dan di bawah 10 ton ada puluhan kapal," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Bani menambahkan, sejumlah program penting yang akan dilakukan DPC HNSI Kota Pontianak dalam upaya melindungi dan membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan Kota Pontianak.
"Ke depannya kami akan bermitra dan bersinergi dengan pemerintah dalam rangka mengangkat harkat dan martabat nelayan terutama nelayan-nelayan yang memiliki kemampuan tangkapan ikan di bawah lima ton," ujarnya.
Dengan begitu, menurut dia, maka daya jangkauan tangkapan ikan nelayan di Kota Pontianak bisa lebih jauh dan hasilnya bisa lebih banyak.
"Tidak hanya kelompok nelayan tangkapan ikan di laut saja kelompok nelayan yang bergerak disektor budidaya ikan air tawar akan kita coba bantu, terutama dalam hal mencari potensi lokasi di Sungai Kapuas yang cocok untuk dijadikan lokasi budidaya ikan air tawar," katanya.
(U.A057/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kebutuhan ikan segar untuk wilayah Kota Pontianak saja sekitar 50 ton per hari, yang sebagian besar dipenuhi oleh ikan-ikan dari hasil budidaya," kata Ketua DPC HNSI Kota Pontianak, Bani Amin di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, kalau mengharapkan ikan dari hasil tangkap di laut, maka kebutuhan ikan sebanyak 50 ton tersebut tidak bisa dipenuhi.
"Sehingga sebagian besar kebutuhan ikan segar dipenuhi oleh ikan dari budidaya sungai," ungkapnya.
Saat ini, tercatat sekitar 1.500 lebih nelayan yang bergerak di tiga kelompok, yakni nelayan yang bergerak dibidang penangkapan ikan, pemasaran, dan budidaya.
"Khusus kelompok nelayan penangkap ikan ada sebanyak 76 kapal dengan kapasitas 30 ton, dan di bawah 10 ton ada puluhan kapal," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Bani menambahkan, sejumlah program penting yang akan dilakukan DPC HNSI Kota Pontianak dalam upaya melindungi dan membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan Kota Pontianak.
"Ke depannya kami akan bermitra dan bersinergi dengan pemerintah dalam rangka mengangkat harkat dan martabat nelayan terutama nelayan-nelayan yang memiliki kemampuan tangkapan ikan di bawah lima ton," ujarnya.
Dengan begitu, menurut dia, maka daya jangkauan tangkapan ikan nelayan di Kota Pontianak bisa lebih jauh dan hasilnya bisa lebih banyak.
"Tidak hanya kelompok nelayan tangkapan ikan di laut saja kelompok nelayan yang bergerak disektor budidaya ikan air tawar akan kita coba bantu, terutama dalam hal mencari potensi lokasi di Sungai Kapuas yang cocok untuk dijadikan lokasi budidaya ikan air tawar," katanya.
(U.A057/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017