Pontianak (Antara Kalbar) - Tokoh Pendidikan Anak, Seto Mulyadi mengajak para guru dan orang tua untuk mengubah cara mendidik anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan kasih sayang.

"Karena pada dasarnya semua anak itu memiliki kecerdasan dan keunikan masing-masing. Kreativitas dan bakat itulah yang harus didukung dan dikembangkan," kata Seto, saat memberikan materi pada seminar bertajuk "Mendidik dengan Cinta" kepada ratusan guru pendidikan anak usia dini (PAUD), TK, dan SD di aula kantor Bupati Landak, di Ngabang, Selasa.

Menurut Seto yang lebih dikenal dengan Kak Seto ini, selama ini banyak salah kaprah tentang cara dan pola yang dilakukan para pendidik seperti guru ataupun orang tua dalam mendidik anak mereka. Banyak orang tua ataupun guru yang kerap memaksa anak untuk belajar, bahkan mendidik menggunakan cara keras seperti marah.

"Akhirnya sekolah menjadi semacam penjara bagi anak, yang berakibat anak menjadi fobia atau takut masuk sekolah," tuturnya.

Dia menegaskan, anak cerdas itu bukan hanya yang pandai matematika saja, tapi bisa juga dia pandai di bidang seni, atau sosial. Semua itu juga bisa disebut cerdas.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia ini menambahkan, belajar yang efektif itu bukan dengan paksaan, tapi harus ada unsur hiburannya, permainan termasuk memasukkan unsur warna-warni agar lebih menarik.

"Jangan biasakan anak untuk menghafal dan meniru tapi biarkan dia berkreasi bebas. Guru dan orang tua harus punya cara yang menyenangkan dalam mengajari anak," katanya.

Dia menyarankan agar orang tua dan guru menghentikan omelan, dan menggantinya dengan bernyanyi atau diskusi.

"Kalau ibu ingin marah ke anak, lebih baik pergi ke dapur lalu bersihkan peralatan dapur untuk pelampiasan," katanya.

Tidak hanya mengajarkan teori, tapi Kak Seto juga mengajak guru-guru yang hadir untuk bernyanyi, bahkan menciptakan lagu yang menarik dan sederhana namun punya makna bagi anak.

Sementara itu Bupati Landak Karolin Margret Natasa merasa Kabupaten Landak masih punya segudang masalah terkait ibu dan anak. Mulai dari angka kematian ibu dan anak yang masih ada di zona merah, hingga kekerasan terhadap anak.

Oleh karena itu, menurutnya, edukasi bagi para guru dan orang tua ini menjadi penting untuk mengubah paradigma dalam mendidik anak. Karolin pun tak bosan untuk meminta ratusan guru dan orang tua yang hadir untuk berinovasi dalam mendidik anak, salah satunya dengan cara mendongeng.

"Ini langkah pertama kita dari sejuta langkah kita untuk mencetak generasi landak yang unggul dan bisa bersaing di masa depan", tutur Karolin.

Kak Seto mengapresiasi langkah Bupati Landak yang menginisiasi acara seperti ini. Karena ibu dan guru adalah kunci membentuk karakter anak ke depan.

"Dengan memberdayakan ibu dan guru ini akan mengubah paradigma keliru. Di tangan ibu maka akan ada perubahan karakter suatu bangsa. Sangat strategis," tambah Seto.


(KR-RDO//N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017