Pontianak (Antara Kalbar) - Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili berkomitmen untuk terus merazia secara rutin terhadap pencemaran lingkungan seperti Penambang Emas Tanpa Izin (PETI).


"Agar ke depan pencemaran tidak terulang lagi kegiatan razia akan lebih digalakkan dan menyerahkan ke dalam aspek penegakan hukum," ujarnya di Sambas, Minggu.


Ia menjelaskan data valid tentang para pemilik PETI harus dimiliki. Dari hasil razia beberapa waktu lalu ia berharap kepada kepolisian untuk bisa mengembangkan hal tersebut.


"Kembali, kita akan melakukan kontrol dengan cara lebih giat lagi melakukan razia-razia. Akibat PETI yang kita razia kemarin Sungai sempat keruh dan itu menjadi perhatian kita," jelasnya.


Animo masyarakat yang tinggi serta harapan besar masyarakat Kabupaten Sambas terkait pengentasan persoalan PETI juga di apresiasi olehnya.


"Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada masyarakat Sambas yang selama ini sangat peduli terhadap sungai. Saya juga mengajak agar kegiatan ini jangan terhenti dan mari kita lakukan aktivitas positif untuk menjaga lingkungan agar selalu bersih dan sehat," katanya mengajak.


Pada sisi lain kata Atbah, tambang yang ada sebenarnya menyimpan potensi tersembunyi.


"Ini sebenarnya menjadi potensi jika dikelola secara legal. Meskipun kita tidak tahu bagaimana hitungan dari para pelaku PETI sehingga ini bisa dianggap menguntungkan bagi mereka," kata dia.


Lanjut Atbah, jika usaha yang dikelola tersebut baik dan tidak melanggar hukum sudah barang tentu persoalan pencemaran lingkungan akan bisa dihindari.


"Namun demikian jika usaha ini legal maka dampaknya akan cukup baik, demikian pula bagi lingkungan. Namun urusan untuk legalisasi tersebut dimiliki oleh pemerintah provinsi," paparnya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017