Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Kalimantan Barat mengajak seluruh masyarakat di provinsi itu untuk meningkatkan kualitas hidup dengan memanfaatkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan, sejak anak dalam kandungan.

"1.000 hari pertama sejak baik dilahirkan merupakan momen yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas kehidupan anak-anak kedepan. Seperti yang kita ketahui, anak-anak merupakan generasi penerus yang harus mendapat perhatian besar bagi kita," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Yulsius Jualang di Pontianak, Kamis.

Untuk itu, katanya. Dinkes Kalbar melakukan kampanye peningkatan kualitas hidup melalui 1000 hari kehidupan kepada masyarakat Kalbar, agar generasi penerus provinsi dan bangsa ini bisa lebih baik.

"Dalam kampanye ini, kita mendatangkan narsumber satu di antaranya dokter spesialis anak. Ia akan menyampaikan bagaimana pengaruh kehidupan di 1.000 hari kehidupan mulai dari penanganan," tuturnya.

Dia menjelaskan, pemanfaatan 1000 hari pertama tersebut juga mengacu pada kesigapan bidan ketika memberikan pertolongan sat proses persalinan guna menekan angka kematian ibu dan bayi juga.

Peserta kegiatan dari 14 kabupaten kota, dinas kesehatan, bapeda, dinas ketahanan pangan, peternakan dan PKK dan lain-lain.

"Intinya, jika orang tua ingin anaknya cerdas, maka jangan abaikan 1.000 hari pertama kehidupan," kata Yulsius.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Andy Jap mengatakan, 1.000 hari pertama kehidupan dihitung sejak dalam masa kandungan.

"Kalau berbicara masalah kualitas manusia, kualitas generasi kita yang akan datang, ya harus dimulai dari 1.000 hari pertama kehidupan. Ini benar-benar tidak boleh kita abaikan," katanya.

Untuk itu, kata Andy, Dinas Kesehatan terus menggalakkan program-program dalam 1.000 hari pertama kehidupan termasuk mencapai cakupan-cakupan programnya.

Menurutnya, pada 1.000 hari pertama kehidupan itu, sangat krusial untuk kualitas manusia. Sangat krusial karena disitulah pada saat benar-benar sel-sel otak itu berkembang.

"Kalau sel-sel otak manusia berkembang, tapi perkembangannya terlambat dan terhambat, terutama karena masalah gizi, tentu sel-selnya kurang berkembang. Hal ini dapat mengakibatkan kualitas juga berkurang," kata Andy.

(U.KR-RDO/B012)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017