Pontianak (Antara Kalbar) - Tim Search and Rescue (SAR) Pontianak, menyatakan, satu nelayan atas nama Ning (17) ditemukan dalam keadaan selamat, Rabu (22/11) sore di kawasan Pantai Pasir Singkawang atau sekitar 42 kilometer dari posisi KM mereka tenggelam, yakni di Muara Pemangkat, Senin (20/11).
"Alhamdulillah satu nelayan sudah ditemukan dalam keadaan selamat oleh warga di kawasan Pantai Pasir Panjang sore kemarin, sehingga satu lagi yang belum diketemukan yakni, Kholdi (20)," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika saat di hubungi di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, dengan ditemukannya satu nelayan tersebut, maka lokasi pencarian oleh SAR Sintete, potensi SAR dan nelayan diperluas hingga di kawasan perairan Pantai Pasir Panjang, Batu Payung atau pencarian diperluas ke arah selatan dan sekitarnya.
"Mudah-mudahan nelayan atas nama Kholdi tersebut segera ditemukan juga dalam keadaan selamat," ungkap Hery.
Hery menambahkan, dari keterangan Ning yang selamat setelah KM mereka tenggelam dia berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan dengan benda yang mengapung hingga terdampar di sekitar Pantai Pasir Panjang.
"Sementara Kholdi menggunakan baju pelampung, yang kini masih dalam pencarian. Dan menurut Ning, KM mereka tenggelam saat diterjang ombak yang cukup tinggi di kawasan Muara Pemangkat," ujar Hery.
Hery menambahkan, diketahuinya kejadian tenggelamnya KM yang digunakan kedua nelayan Pemangkat tersebut, berdasarkan dari keterangan saksi yang juga satu profesi dengan korban.
"Saksi tersebut sempat melihat KM atau motor air yang digunakan kedua korban tersebut sudah memasuki Muara Pemangkat sesaat sebelum kejadian, akan tetapi tiba-tiba hujan disertai angin kencang menghambat laju motor air itu, dan tidak begitu lama KM itu hilang dari pandangan teman-teman korban, yang diduga tenggelam karena diterjang ombak yang tinggi itu," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor SAR Pontianak mengimbau kepada para nelayan atau masyarakat yang menggunakan transportasi air, agar lebih berhati-hati, dan lebih mengutamakan keselamatan.
"Sebaiknya sebelum turun melaut, para nelayan terlebih dahulu memantau kondisi cuaca yang rutin diterbitkan oleh BMKG Maritim, sehingga bisa mengetahui apakah cuaca sedang buruk atau baik, demi menjaga keselamatan," kata Hery.
(U.A057/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Alhamdulillah satu nelayan sudah ditemukan dalam keadaan selamat oleh warga di kawasan Pantai Pasir Panjang sore kemarin, sehingga satu lagi yang belum diketemukan yakni, Kholdi (20)," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika saat di hubungi di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, dengan ditemukannya satu nelayan tersebut, maka lokasi pencarian oleh SAR Sintete, potensi SAR dan nelayan diperluas hingga di kawasan perairan Pantai Pasir Panjang, Batu Payung atau pencarian diperluas ke arah selatan dan sekitarnya.
"Mudah-mudahan nelayan atas nama Kholdi tersebut segera ditemukan juga dalam keadaan selamat," ungkap Hery.
Hery menambahkan, dari keterangan Ning yang selamat setelah KM mereka tenggelam dia berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan dengan benda yang mengapung hingga terdampar di sekitar Pantai Pasir Panjang.
"Sementara Kholdi menggunakan baju pelampung, yang kini masih dalam pencarian. Dan menurut Ning, KM mereka tenggelam saat diterjang ombak yang cukup tinggi di kawasan Muara Pemangkat," ujar Hery.
Hery menambahkan, diketahuinya kejadian tenggelamnya KM yang digunakan kedua nelayan Pemangkat tersebut, berdasarkan dari keterangan saksi yang juga satu profesi dengan korban.
"Saksi tersebut sempat melihat KM atau motor air yang digunakan kedua korban tersebut sudah memasuki Muara Pemangkat sesaat sebelum kejadian, akan tetapi tiba-tiba hujan disertai angin kencang menghambat laju motor air itu, dan tidak begitu lama KM itu hilang dari pandangan teman-teman korban, yang diduga tenggelam karena diterjang ombak yang tinggi itu," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor SAR Pontianak mengimbau kepada para nelayan atau masyarakat yang menggunakan transportasi air, agar lebih berhati-hati, dan lebih mengutamakan keselamatan.
"Sebaiknya sebelum turun melaut, para nelayan terlebih dahulu memantau kondisi cuaca yang rutin diterbitkan oleh BMKG Maritim, sehingga bisa mengetahui apakah cuaca sedang buruk atau baik, demi menjaga keselamatan," kata Hery.
(U.A057/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017