Sambas (Antara Kalbar) - Penangkapan NH oleh Tim Densus 88 di Bandara Internasional Supadio Pontianak, pada Senin (27/11) karena diduga terlibat dengan terorisme mengejutkan sejumlah sahabat dan rekannya mantan aktivis.

Yuliansyah, salah seorang rekan NH di Sambas, Selasa mengatakan, selama ini NH dikenal sebagai sosok yang ramah dan menyenangkan.

Menurutnya, NH adalah pendiri sekaligus presidium ke-2 dari Komite Mahasiswa Kabupaten Sambas (KMKS).

"Kalau di luar kuliah ia adalah seorang pengusaha hingga kini. Dalam satu tahun terakhir ketemu dia hanya bicara soal usaha-usaha saja. Soal mengajak suatu paham berkaitan agama tidak ada sama sekali," papar dia.

Dengan mengenal rekam jejaknya, Yuliasyah tidak yakin NH masuk ke jaringan atau sebagai pelaku yang didugakan. "Hingga kini informasi lengkapnya kita masih belum tahu secara pasti. Kita menyerahkan semua kepada hukum yang berlaku namun kita minta tetap mengedepankan profesionalisme dalam penanganan. Kita berharap status NH hanya sampai terduga," kata dia.

Senada juga disampaikan sahabat lainnya, Hapsak Setiawan. Menurutnya NH yang ia kenal saat ini adalah sosok pebisnis. Pertemuan terakhir dengan NH adalah ketika ia ditawari perumahan di Jalan Ayani 2 Kabupaten Kubu Raya.

"Yang jelas NH sosok yang berlawanan dari yang status ia alami saat ini.Ia sangat bersahabat dan bukan orang yang arogan," jelasnya.

Ia melanjutkan, saat kuliah NH adalah teman akrabnya. Ia mengenal NH sebagai mahasiswa yang aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan.

"NH adalah kader HMI, LTMI, Lira dan lainnya. Soal paham dan ajakan ke arah radikal sangat tidak pernah didengar," jelas dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017