Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak, Lismaryani Sutarmidji mengajak para orang tua agar secara rutin membawa bayi di bawah lima tahun (Balita) ke Posyandu guna melihat atau mengetahui perkembangan dan kesehatan Balita tersebut.

"1.000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan masa periode emas, karena masa itu sangat penting bagi pembentukan tumbuh kembang anak," kata Lismaryani di halaman Kantor Lurah Akcaya Kecamatan Pontianak Selatan, Selasa.

Untuk itulah PKK bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak menggelar kampanye 1.000 HPK dan penimbangan massal balita.

Ia menjelaskan, pentingnya memberikan perhatian khusus pada 1.000 HPK untuk mencetak anak-anak Indonesia yang sehat dan cerdas. Masa 1.000 HPK dimulai sejak dari kehamilan (270 hari) hingga anak berusia dua tahun (730 hari).

"Pada masa itu, perkembangan janin, dari sejak dalam kandungan hingga anak memasuki usia dua tahun yang sangat menentukan kesehatan dan kecerdasan seseorang di masa depan. Pada masa-masa itu, penting untuk dilakukan adalah pemenuhan gizi pada anak sejak masih di dalam kandungan dan setelah lahir sampai berusia dua tahun, sehingga harus rutin dibawa ke Posyandu," ungkapnya.

Sebab, menurut dia, mereka yang mengalami kekurangan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan memiliki resiko terjadinya penyakit tidak menular, hambatan pertumbuhan kognitif sehingga kurang cerdas dan kompetitif serta pendek atau lebih dikenal dengan istilah stunting.

Ia menambahkan, pada 1.000 HPK, ada sembilan hal penting yang harus diperhatikan, yakni selama hamil, makan makanan bergizi seimbang, memeriksa kehamilan secara rutin, meminum tablet penambah darah, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) bagi bayi yang baru lahir, memberikan ASI saja selama enam bulan, menimbang berat badan bayi secara rutin setiap bulan, memberikan imunisasi lengkap bagi bayi, melanjutkan pemberian ASI hingga bayi berusia dua tahun.

"Dan terakhir memberikan makanan pendamping ASI secara bertahap pada usia enam bulan dengan tetap memberikan ASI," katanya.

Dalam kesempatan itu, dia mengajak ibu-ibu yang memiliki Balita untuk mau dan dengan penuh kesadaran membawa Balitanya ke Posyandu untuk dipantau tumbuh kembangnya. "Tujuannya supaya tidak ada Balita yang kurus atau gizi buruk di Kota Pontianak ini," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Camat Pontianak Selatan, Fursani menambahkan, anak-anak memiliki peran strategis sebagai generasi penerus bangsa. Untuk itu, mereka harus sejak dini dipersiapkan, dari sejak dalam kandungan hingga terlahir di dunia.

Pemkot Pontianak terus berupaya memenuhi hak-hak anak tersebut, salah satunya melalui kegiatan kampanye 1.000 HPK dan penimbangan massal ini untuk mengetahui tumbuh kembang anak serta perkembangan kesehatan anak, katanya.

Indriati (39) salah seorang warga Gang Karya Bhakti III, mengatakan, dirinya membawa anaknya yang masih berusia dua bulan untuk ditimbang. Ia mengaku mengetahui adanya kegiatan penimbangan massal setelah diberitahu oleh pihak kelurahan. "Pelayanannya cepat, tadi anak saya ditimbang beratnya 5,9 kilogram dan panjang 60 centimeter," katanya.
(U.A057/B008)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017