Sanggau (Antara Kalbar) - Sejak beberapa pekan terakhir, elpiji tiga kilogram di Kabupaten Sanggau warga mengeluh kesulitan mencari sehingga berdampak terhadap naiknya harga elpiji subsidi tersebut.
    "Sekarang ini sangat susah mau mencari elpiji tiga kilogram. Kalaupun ada harganya juga sudah mulai naik, sekarang sudah Rp25 ribu per tabung. Kan kalau sebelumnya paling tinggi seharga Rp 20 ribu," keluh Sri Siskawati, salah seorang warga Sanggau, Jumat.
    Untuk itu, ibu rumah tangga ini berharap  persoalan ini menjadi perhatian pemerintah agar kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 tak terganggu.
    Senada diungkapkan Taufik (32) seorang warga Kecamatan Tayan Hilir kelangkaan elpiji 3 kg sudah mulai dirasakan sejak sebulan ini. Kondisi ini tentu membuat Ia dan warga lainnya kecewa lantaran sebelumnya tidak pernah terjadi.
    "Saya sampai keliling-keliling tidak ketemu. Kalaupun ada harganya naik," beber dia.
    Demikian pula dirasakan Afifah (31), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Ilir Kota Sanggau, dalam 4 hari terakhir terjadi kelangkaan gas ukuran tiga kilogram. "Cari di pangkalannya juga kosong. Saya dapat di Pasar Sentral. Itu pun tokonya masih cari lagi ke toko lain yang masih ada stok," tuturnya.
    Kelangkaan dan naiknya elpiji tiga kilogram ini dikhawatirkan meresahkan masyarakat sebagai konsumen. Dinas terkait tentunya diminta melakukan pengawasan dan jika diperlukan melakukan pemantauan di lapangan.
    Khususnya kepada penyalur-penyalur yang ada di wilayah Kabupaten Sanggau. Sebab, dengan demikian maka akan diketahui secara pasti apa yang menjadi pemicu langka dan naiknya elpiji tiga kilogram tersebut.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017