Singkawang (Antara) - Kapolres Singkawang, Kalmantan Barat, AKBP Yuri Nurhidayat meminta kepada pedagang dan juru parkir Pasar Alianyang mencopot spanduk yang bertuliskan penolakan keberadaan gate parkir, Rabu.
"Saya minta spanduk ini di copot, demi keamanan di Kota Singkawang," kata Yuri kepada kepada Ketua Ikatan Pedagang Pasar Ikan Alianyang Singkawang (IPPIAS) Muchsin Effendi.
Hal itu ditegaskan dia lantaran Kamis (14/12) pagi Pasar Semi Moderen Alianyang akan diresmikan. Kemudian disusul dilakukan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Singkawang terpilih.
"Jangan sampai ketidakkekondusifan di Pasar Alianyang ini dikira orang ada apa-apa sehingga menimbulkan kekhawatiran di masyarakat," katanya.
Yuri menegaskan, pengelola pasar tidak diperkenankan untuk mengoperasionalkan Gate parkir sebelum ada izin dari kepolisian.
"Dan kita akan berkoordinasi dengan Disperindag dan Dishub, supaya menggelar rapat lanjutan di Polres Singkawang guna memperjelas masalah ini," ujarnya.
Menjelang peresmian Pasar Semi Moderen Alianyang Singkawang, Kamis (14/12) besok, ratusan pedagang dan juru parkir (jukir) menolak adanya parkir sistem gate di Pasar Alianyang.
Penolakan itu mereka tuangkan dalam spanduk yang mereka pasang di empat titik di sekitar Pasar Alianyang Singkawang.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Ikan Alianyang (IPPIAS) Singkawang, Muchsin Effendi mengatakan, sekitar kurang lebih dua ratus orang menolak sistem parkir gate di Pasar Alianyang Singkawang.
"Karena hal itu akan berdampak pada ekonomi, aktivitas dan bahkan masyarakat yang akan keluar masuk ke Pasar Ikan Alianyang," katanya, Rabu.
Menurut dia, pengunjung juga mengancam akan pergi ke Pasar Ikan lain yang tidak menggunakan sistem gate.
Dia juga mengatakan, penerapan parkir sistem Gate tidak sesuai pada tempatnya.
"Dinas salah tempat, kemudian bagi masyarakat yang punya permukiman di sini tentu sangat dirugikan dengan adanya sistem Gate ini," ujarnya.
Aktivitas mereka nantinya sangat terganggu dengan adanya sistem gate. Baru tiga hari tahap percobaan, sistem gate di Pasar Alianyang sudah banyak mendapat keluhan dari pedagang.
"Karena dalam tiga hari ini dirasakan sepi pengunjung," ungkapnya.
(U.KR-RDO/S023)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Saya minta spanduk ini di copot, demi keamanan di Kota Singkawang," kata Yuri kepada kepada Ketua Ikatan Pedagang Pasar Ikan Alianyang Singkawang (IPPIAS) Muchsin Effendi.
Hal itu ditegaskan dia lantaran Kamis (14/12) pagi Pasar Semi Moderen Alianyang akan diresmikan. Kemudian disusul dilakukan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Singkawang terpilih.
"Jangan sampai ketidakkekondusifan di Pasar Alianyang ini dikira orang ada apa-apa sehingga menimbulkan kekhawatiran di masyarakat," katanya.
Yuri menegaskan, pengelola pasar tidak diperkenankan untuk mengoperasionalkan Gate parkir sebelum ada izin dari kepolisian.
"Dan kita akan berkoordinasi dengan Disperindag dan Dishub, supaya menggelar rapat lanjutan di Polres Singkawang guna memperjelas masalah ini," ujarnya.
Menjelang peresmian Pasar Semi Moderen Alianyang Singkawang, Kamis (14/12) besok, ratusan pedagang dan juru parkir (jukir) menolak adanya parkir sistem gate di Pasar Alianyang.
Penolakan itu mereka tuangkan dalam spanduk yang mereka pasang di empat titik di sekitar Pasar Alianyang Singkawang.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Ikan Alianyang (IPPIAS) Singkawang, Muchsin Effendi mengatakan, sekitar kurang lebih dua ratus orang menolak sistem parkir gate di Pasar Alianyang Singkawang.
"Karena hal itu akan berdampak pada ekonomi, aktivitas dan bahkan masyarakat yang akan keluar masuk ke Pasar Ikan Alianyang," katanya, Rabu.
Menurut dia, pengunjung juga mengancam akan pergi ke Pasar Ikan lain yang tidak menggunakan sistem gate.
Dia juga mengatakan, penerapan parkir sistem Gate tidak sesuai pada tempatnya.
"Dinas salah tempat, kemudian bagi masyarakat yang punya permukiman di sini tentu sangat dirugikan dengan adanya sistem Gate ini," ujarnya.
Aktivitas mereka nantinya sangat terganggu dengan adanya sistem gate. Baru tiga hari tahap percobaan, sistem gate di Pasar Alianyang sudah banyak mendapat keluhan dari pedagang.
"Karena dalam tiga hari ini dirasakan sepi pengunjung," ungkapnya.
(U.KR-RDO/S023)
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017