Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sebanyak 300 petugas pemberi layanan RSUD Abdul Aziz Singkawang, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, divaksin guna mengantisipasi penyebaran penyakit Difteri.


"Ada sebanyak 300 petugas pemberi layanan yang kita vaksin, dan saat ini masih berjalan," kata Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, Carlos Dja`afara.


Menurutnya, 300 orang yang di vaksin ini merupakan petugas pemberi layanan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan, demi mengutamakan mutu dan keselamatan pasien dan petugas pemberi layanan.


"Ini merupakan kewajiban rumah sakit," ujarnya.


Di samping memberikan vaksin kepada petugas layanan, dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlalu mendramatisir dan langsung memvonis suatu penyakit yang dialami orang lain.


Hal ini diingatkan dia, lantaran ada satu kasus yang mana berdasarkan hasil uji lab di Jakarta bahwa pasien tersebut tidak mengidap penyakit Difteri.


"Baru suspect, yang kemungkinan bisa saja Difteri dan bisa juga bukan," tuturnya.


Untuk memastikan Difteri atau bukan, maka dikirimlah sampelnya ke Jakarta. Ternyata hasilnya negatif. Namun, yang sangat disayangkan isunya di masyarakat seakan-akan pasien tersebut menyatakan sudah Difteri.


"Akibat dari isu tersebut, dia diisolasi dari kampungnya. Kan kasihan, padahal hasilnya bukan Difteri," katanya.


Mengenai hal ini, diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk tidak memvonis suatu penyakit sebelum ada hasil pemeriksaan oleh tim ahlinya.

Pewarta: Rendra Oxtora dan Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018