Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalbar, melakukan pemantauan perkembangan dan tumbuh kembang anak melalui aplikasi mobile Posyandu.

"Kami melakukan pemantauan tumbuh kembang anak melalui m-Posyandu tersebut sejak dua tahun terakhir dan akan makin digencarkan di tahun 2018 ini," kata Kadis Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan aplikasi tersebut merupakan kerja sama dengan LSM peduli kesehatan anak. Kebetulan tahun ini kerja sama itu usai dan jadi kewajiban Dinkes Kota Pontianak untuk membina dan mengembangkan di Puskesmas yang lain.

"Dengan aplikasi m-Posyandu, kami bisa memantau perkembangan anak, misalnya bulan ini beratnya naik berapa, turun berapa, terus siapa yang tidak datang," ungkapnya.

Menurut dia, pemanfaatan aplikasi tersebut tidak hanya sampai di situ saja, juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan pendukung lainnya, misalnya pelatihan kader kesehatan, sebagai contoh di Pontianak Barat, sudah ada 40 lebih Posyandu yang menerapkannya.

"Untuk tahap dua tahun ini, kami ingin melihat dulu dampaknya. Setelah kelihatan maka akan mempunyai data-datanya, sehingga dengan aplikasi itu secara administrasi Posyandu jadi lebih bagus," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, menambahkan, angka gizi buruk masih dalam kondisi normal, yakni 1,9 persen dari jumlah balita sekitar 50 ribuan, sementara berdasarkan rata-rata nasional tahun 2017, adalah dua persen.

"Kasus gizi buruk yang benar-benar dirawat di Puskesmas ada sekitar 40 kasus, itu pun bukan kasus gizi buruk primer yang kurang makan asupan, tapi karena pengaruh penyakit," katanya.




(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018