Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala kantor Stasiun Klimatologi BMKG Mempawah, Kalbar, Wandayantolis mengatakan fenomena super moon yang terjadi pada akhir Januari 2018 merupakan fenomena astronomi yang alamiah.

"Ini biasa terjadi dengan selisih waktu terdekat antara bulan dalam fase purnama, dan bulan berada di perigee ini dikenal sebagai purnama perigee atau lebih terang sekitar 30 persen dari ukuran saat purnama biasa, dengan kata lain apogee atau bulan menjadi super moon pembuka pada tiga rangkaian super moon yang berdekatan," katanya.

Berdasarkan pantauan BMKG dilaporkan fenomena itu berlangsung pada pukul 20.26 WIB, yakni posisi bulan berada dalam puncak fase purnamanya. Kejadian purnama perigee penutup dari tiga rangkaian super moon ini ungkap Wandayantolis adalah yang banyak ditunggu karena pada saat tersebut terjadi pula peristiwa gerhana bulan total, yang dapat diamati dari seluruh Indonesia dari awal malam hingga tengah malam.

"Peristiwa totalitas fenomena alam itu terjadi selama satu jam 16 menit yang menyebabkan bulan berwarna merah. Dampak fenomena super moon biasanya akan menyebabkan pasang air laut. Tentu kita imbau kepada masyarakat disekitar pesisir pantai untuk waspada dan siaga terhadap peningkatan pasang air laut maksimum, sebab ini dapat mengakibatkan terjadinya banjir rob dan genangan air laut di daratan, dan kondisi tersebut diprediksikan antara 29 Januari hingga 2 Februari 2018", ujarnya.

Ia menambahkan, fenomena super moon sebenarnya juga terjadi pada awal Januari 2018, trilogi super moon tersebut berdasarkan pengamatan kami terjadi pada 3 Desember 2017, kemudian 2 Januari 2018 lalu. Super moon yang terjadi pada 2 Januari 2018, yakni posisi bulan berada pada jarak terdekatnya dari bumi, yaitu sejauh 356.565 kilometer pada pukul 04:48 WIB, lima jam berikutnya yaitu pukul 09:24 WIB, bulan kemudian berada dalam puncak fase purnama. 

"Namun sayang sekali saat puncak purnama tersebut bulan sudah terbenam dari wilayah Indonesia. Akan tetapi masyarakat bisa menikmati fenomeme itu pada 1 Januari 2018," katanya.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018