Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan (Gerbang Tani) Kalimantan Barat Heri Mustari mengajak pemuda menjadi yang terdepan dalam upaya mengatasi perubahan iklim salah satunya dengan menanam pohon.

"Satu pohon berjuta kehidupan, saya mengajak pemuda menjadi pelopor dalam menanam pohon untuk mengatasi perubahan iklim," ujarnya di Pontianak, Kamis.

Menurut Heri, menanam pohon apa saja akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat karena selain menghasilkan oksigen, pohon dan buahnya juga bisa memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.

"Seperti jengkol, dulu mungkin nilai ekonomisnya kurang, tetapi sekarang jengkol dari Kalbar banyak dikirim ke Jakarta dan daerah lainnya dan harganya lumayan tinggi," ujarnya.

Selain itu, untuk pohon yang diambil kayunya seperti sengon dan mahoni, sekarang nilai ekonomisnya juga mulai tinggi dan layak dikembangkan.

"Makin lama harga kayu makin mahal, bayangkan tujuh tahun mendatang, ketika kayu dari hutan alam mulai habis, maka kayu budidaya inilah yang menjadi penggantinya dan tingkat konsumsinya setiap tahun juga makin meningkat seiring pertumbuhan penduduk," ujar Heri.

Salah satu langkah yang dilakukan DPW Gerbang Tani Kalbar adalah dengan mengikuti kegiatan tanam pohon yang dilaksanakan Forum Pemuda Madani dan GP Anshor Ranting Mekar Sari, di Dusun Madani, Desa Mekar Sari Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Minggu (4/2).

Selain Heri Mustari turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Kapuas, Arief Setiyo Utomo bersama jajarannya, perangkat desa setempat dan puluhan warga yang hadir untuk menerima pembagian bibit yang diinisiasi Forum Pemuda Madani dan GP Anshor Mekar Sari ini.

Dalam kegiatan itu, aneka bibit yang diperoleh secara gratis dari Persemaian Permanen yang dikelola BPDASHL Kapuas tersebut terdiri dari mahoni, trembesi, sengon, jengkol, petai dan durian.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018