Pontianak (Antaranews Kalbar) - Komunitas warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Informasi (AMPI) menggelorakan "perang terhadap hoax" saat pemilihan kepala daerah dan itu ditandai dengan menggelar aksi "tangkal hoax" di Pontianak.

"Hari ini kita melakukan aksi damai perang melawan `hoax`. Melalui aksi kita menyampaikan dan mengajak masyarakat untuk bersama melawan `hoax` yang selalu hadir di tengah masyarakat," ujar Koordinator Aksi, Edi Suhair di Pontianak, Senin.

Edi menjelaskan dalam aksi tersebut ada 10 pernyataan sikap AMPI terhadap hoax.?Ia menyebutkan di antaranya menolak dan melawan berbagai bentuk hoax, fitnah, ujaran kebencian dan isu SARA yang dibuat oleh oknum tidak bertanggung jawab.

"Kita juga mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Barat untuk tidak menjadi pelaku atau penyebar hoax, fitnah, ujaran kebencian dan isu SARA. Kita mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan berita dan informasi yang diterima melalui media sosial. Kita harus kedepankan langkah klarifikasi sebelum membagikan informasi di media sosial," sebutnya.

Baca juga: AMPI: Golkar Bisa Hancur Jika Tidak Rekonsiliasi

Baca juga: Polresta Pontianak siapkan Satgas Siber tangkal hoax

Kemudian ia meminta masyarakat bijak, beretika dan bermoral saat menggunakan media sosial dengan senantiasa melakukan "check and cross check" saat menerima informasi.

"Saatnya kita lah yang menjadi garda terdepan dalam upaya menangkal dan melawan hoax dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," papar dia.

Baca juga: Cegah Hoax, Menkominfo Minta Media Pers Daring Diverifikasi

Ia jua meminta insan pers dan media massa baik cetak maupun elektronik satukan langkah lawan dan tangkal hoax melalui optimalisasi aktivitas jurnalistik dengan menghasilkan produk jurnalistik sesuai prinsip, standar dan kode etik.

"Kita juga mendesak pemerintah, aparat penegak hukum dan pemangku kepentingan memaksimalkan pencegahan dan penindakan hoax melalui satuan tugas dan suborgan yang dibentuk internal maupun internal atau koordinasi lintas sektoral. Terpenting lagi aparat penegak hukum dan pemerintah mengambil langkah tegas bagi pelaku atau penyebar hoax dengan implementasi jerat hukum sesuai ketentuan perundang-undangan berlaku," jelas dia.

Baca juga: AMPI Imbau Aburizal Terima Hasil Pilpres

Baca juga: Ajak mahasiswa cegah hoax

Sementara itu Koordinator Komunitas Peduli Informasi (KOPI) Kalbar, Ainul Yakin menilai perlu langkah tegas dan upaya bersama untuk menangkal hoax. Menurutnya hoax dapat merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara.

"Banyak kasus konflik terjadi di wilayah Indonesia yang dipicu hoax. Kami tidak ingin bangsa Indonesia terpecah dan dikacaukan oleh hoax," jelas dia.

Pihaknya juga mengajak generasi muda yang menjadi penerus bangsa di masa depan dan masyarakat umum untuk bijak bermedsos dan merawat akal sehat harus selalu ditanamkan dalam pikiran.

"Kami mengajak masyarakat menggunakan internet secara sehat. Masyarakat harus dapat menahan diri, mengkoreksi dan mengkonfirmasi setiap informasi yang masuk. Jangan gampang klik, bagikan atau komen," jelas dia.

 Baca juga: Polisi Tangkap Penyebar Berita Bohong Legislator

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018