Putussibau (Antaranews Kalbar) - Mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Komandan Kodim 1206 Putussibau Letkol Inf Muhammad Ibnu Subroto telah memerintahkan seluruh jajarannya hingga tingkat koramil untuk memetakan daerah -daerah yang rawan di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Diperkirakan bulan Mei mulai musim kering atau panas dan rawan terjadi karhutla, itu perlu diantisipasi," kata Ibnu, Selasa.
Dia menjelaskan, mulai Januari-Februari 2018, di wilayah Kapuas Hulu belum terdeteksi adanya titik api (hotspot), karena memang masih terdapat hujan dan belum musim tanam.
Karena itu, kata Ibnu lagi, ada beberapa langkah yang dilakukan di antaranya sosialisasi dan melakukan pemetaan.
Baca juga: Dandim Tegaskan Berladang Bukan Alasan Melakukan Karhutla
"Tentu kami akan memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat agar jangan membakar hutan, karena dengan membakar akan menimbulkan asap dan mencemari udara, tidak baik untuk kesehatan dan menghambat perekonomian," ujar Ibnu.
Selain itu, menurut Ibnu, Babinsa, Babinkamtibmas, Manggala Agni, dan masyarakat juga melaksanakan patroli atau pemantauan di wilayahnya masing-masing agar tidak sampai terjadi karhutla.
Ibnu mengatakan apabila didapati ada seseorang yang membakar hutan dan lahan, akan ditangkap dan diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Saya mengajak masyarakat Kapuas Hulu, untuk sama-sama mencegah dan mewaspadai karhutla, jangan sampai terjadi di Kapuas Hulu," kata Ibnu pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Diperkirakan bulan Mei mulai musim kering atau panas dan rawan terjadi karhutla, itu perlu diantisipasi," kata Ibnu, Selasa.
Dia menjelaskan, mulai Januari-Februari 2018, di wilayah Kapuas Hulu belum terdeteksi adanya titik api (hotspot), karena memang masih terdapat hujan dan belum musim tanam.
Karena itu, kata Ibnu lagi, ada beberapa langkah yang dilakukan di antaranya sosialisasi dan melakukan pemetaan.
Baca juga: Dandim Tegaskan Berladang Bukan Alasan Melakukan Karhutla
"Tentu kami akan memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat agar jangan membakar hutan, karena dengan membakar akan menimbulkan asap dan mencemari udara, tidak baik untuk kesehatan dan menghambat perekonomian," ujar Ibnu.
Selain itu, menurut Ibnu, Babinsa, Babinkamtibmas, Manggala Agni, dan masyarakat juga melaksanakan patroli atau pemantauan di wilayahnya masing-masing agar tidak sampai terjadi karhutla.
Ibnu mengatakan apabila didapati ada seseorang yang membakar hutan dan lahan, akan ditangkap dan diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Saya mengajak masyarakat Kapuas Hulu, untuk sama-sama mencegah dan mewaspadai karhutla, jangan sampai terjadi di Kapuas Hulu," kata Ibnu pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018