Singkawang (Antaranews Kalbar) - Sebanyak 26 tim Barongsai dipastikan tampil dalam atraksi lomba Barongsai Tradisional se-Kalimantan Barat yang akan dipusatkan di Singkawang Grand Mall pada 21-22 Februari 2018.
Koordinator atraksi perlombaan Barongsai Tradisional se-Kalbar, Lo Abidin mengatakan, pertandingan ini merupakan rangkaian kegiatan perayaan Imlek dan Cap Go Meh Singkawang.
"Hingga saat ini sudah ada 26 tim Barongsai yang mendaftar di ajang pertandingan Barongsai Tradisional se-Kalbar," katanya di Singkawang, Rabu.
Para tim peserta ini, berasal dari berbagai daerah yang ada di Kalbar. "Tim-tim yang mendaftar ada yang berasal dari Sintang, Melawi, Kota Pontianak, Mempawah, Sambas serta daerah lainnya termasuk Kota Singkawang selaku tuan rumah," ujarnya.
Setiap tim, katanya, akan diberikan waktu kesempatan tampil sekitar 20 menit, dimana setiap penampilan tim langsung dinilai segalanya oleh tim juri dari pusat.
"Tim juri langsung didatangkan dari Jakarta dimana komposisi juri juga berasal dari daerah lain seperti Aceh, Kalimantan Selatan bahkan Yogyakarta," tuturnya.
Tak hanya itu, dalam perlombaan itu juga panitia sudah menyiapkan total hadiah puluhan juta rupiah. Dimana untuk juara satu, panitia akan memberikan hadiah sebesar Rp15 juta ditambah satu buah lemari es, juara dua Rp12 juta ditambah satu buah mesin cuci, dan juara tiga Rp9 juta ditambah satu buah televisi.
"Sedangkan juara empat Rp6 juta, juara lima Rp3,5 juta dan juara enam Rp2 juta. Bagi tim yang tidak menang masih mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp500 ribu dari panitia,"
Selaku panitia, dia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyaksikan perlombaan yang dipusatkan di Singkawang Grand Mall tersebut.
"Silahkan saksikan, karena acara ini baru pertama kali digelar sebagai rangkaian Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang," ajaknya.
Usai perlombaan, katanya, panitia juga akan melakukan eksebisi (show) bagi tim Barongsai yang akan tampil dihadapan umum di Stadion Kridasana pada 23-24 Februari.
Dia berharap, perlombaan yang diikuti tim se-Kalbar ini dapat berlomba secara sportif dan mengikuti aturan yang ada.
"Karena tujuan digelarnya perlombaan ini, tidak lain sebagai ajang pelestarian budaya Tionghoa sekaligus mencari bibit berbakat di Kalbar dalam permainan Barongsai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Koordinator atraksi perlombaan Barongsai Tradisional se-Kalbar, Lo Abidin mengatakan, pertandingan ini merupakan rangkaian kegiatan perayaan Imlek dan Cap Go Meh Singkawang.
"Hingga saat ini sudah ada 26 tim Barongsai yang mendaftar di ajang pertandingan Barongsai Tradisional se-Kalbar," katanya di Singkawang, Rabu.
Para tim peserta ini, berasal dari berbagai daerah yang ada di Kalbar. "Tim-tim yang mendaftar ada yang berasal dari Sintang, Melawi, Kota Pontianak, Mempawah, Sambas serta daerah lainnya termasuk Kota Singkawang selaku tuan rumah," ujarnya.
Setiap tim, katanya, akan diberikan waktu kesempatan tampil sekitar 20 menit, dimana setiap penampilan tim langsung dinilai segalanya oleh tim juri dari pusat.
"Tim juri langsung didatangkan dari Jakarta dimana komposisi juri juga berasal dari daerah lain seperti Aceh, Kalimantan Selatan bahkan Yogyakarta," tuturnya.
Tak hanya itu, dalam perlombaan itu juga panitia sudah menyiapkan total hadiah puluhan juta rupiah. Dimana untuk juara satu, panitia akan memberikan hadiah sebesar Rp15 juta ditambah satu buah lemari es, juara dua Rp12 juta ditambah satu buah mesin cuci, dan juara tiga Rp9 juta ditambah satu buah televisi.
"Sedangkan juara empat Rp6 juta, juara lima Rp3,5 juta dan juara enam Rp2 juta. Bagi tim yang tidak menang masih mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp500 ribu dari panitia,"
Selaku panitia, dia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyaksikan perlombaan yang dipusatkan di Singkawang Grand Mall tersebut.
"Silahkan saksikan, karena acara ini baru pertama kali digelar sebagai rangkaian Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang," ajaknya.
Usai perlombaan, katanya, panitia juga akan melakukan eksebisi (show) bagi tim Barongsai yang akan tampil dihadapan umum di Stadion Kridasana pada 23-24 Februari.
Dia berharap, perlombaan yang diikuti tim se-Kalbar ini dapat berlomba secara sportif dan mengikuti aturan yang ada.
"Karena tujuan digelarnya perlombaan ini, tidak lain sebagai ajang pelestarian budaya Tionghoa sekaligus mencari bibit berbakat di Kalbar dalam permainan Barongsai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018