Pontianak (Antaranews Kalbar) - Warga Jalan Khatulistiwa, Sungai Putat dan Sungai Selatan, "nanggok" (mengumpulkan) sampah di kedua sungai tersebut guna memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

"Dari identifikasi hasil `nanggok` tadi kebanyakan sampah yang didapat merupakan plastik dengan jenis kantong keresek, wadah kemasan, dan sedotan," kata Pegiat Kreasi Sungai Putat (KSP), Syamhudi di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan, temuan tersebut menarik jika ditarik ke hulu dan hilir, di mana barang sisa pakai itu tidak diproduksi di Kalbar, khususnya Pontianak.

"Selain nanggok sampah, kami juga melakukan `water patrol` dan deklarasi serta sosialisasi juga edukasi program rumah kompos," ungkapnya.

Menurut dia, sampah bukanlah masalah biasa, dan sangat berkaitan dengan kerusakan ekologi.

Dalam kesempatan itu, Syamhudi menambahkan, ke depan KSP akan menerapkan konsep "kota tanpa sampah" yang menjadikan rumah sebagai akhir dari proses pengelolaan sisa pakai tersebut.

Hal itu sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Namun kami munculkan lagi semangatnya dalam membersihkan lingkungan dari sampah," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Camat Pontianak Utara, Eko mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan Kreasi Sungai Putat, apalagi di tanggal 21-23 Maret 2018 mendatang, KSP akan mengadakan Festival Paret III.

Dia berharap, dengan kegiatan tersebut maka kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya, dengan tidak membuang sampah di parit atau tempat yang bukan tempat buang sampah.

"Target tahun 2020 Pontianak Utara bebas sampah, paling tidak Pontianak Utara punya kawasan yang bisa dijadikan percontohan, yang konsep penataan atau pengelolaan sampahnya sudah baik, seperti apa yang dilakukan oleh KSP, yang sudah berbuat menuju Sungai Putat tanpa sampah," katanya.

Eko berharap dengan gerakan kecil tersebut dalam membersihkan sampah, maka akan berdampak besar untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari sampah.

 

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018