Singkawang (Antaranews Kalbar) - Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Singkawang, Roby Sanjaya mengatakan, sudah ada perubahan paradigma yang cukup bagus dikalangan masyarakat terhadap Orang Dengan HIV AIDS (ODHA).

"Kalau di Singkawang sudah lumayan bagus, orang sudah mulai sadar untuk tidak lagi takut ataupun enggan bersosialisasi dengan ODHA," kata Roby, di Singkawang, Jumat.

Di lingkungan masyarakat Kota Singkawang, katanya, mulai tidak ditemukan lagi masyarakat atau keluarga yang menyisihkan ODHA dari pergaulan.

"Ini lebih kepada masyarakat sudah mulai paham tentang HIV baik itu penularannya maupun pencegahannya," ujarnya.

Namun, kondisi ini berbeda dengan daerah luar Kota Singkawang. Karena, berdasarkan pantauan pihaknya masih ada stigma yang melekat dan membuat orang menjauhi ODHA.

"Beda kalau daerah sekitar, masih sering ditemukan di kabupaten tetangga, yang orang akan heboh jika ada yang positif," katanya.

Berdasarkan data yang dimiliki, lebih dari 1000 warga Singkawang menyandang data ODHA. Cukup tinggi dibanding kota atau kabupaten lainnya.

Namun, menurut Roby, hal ini lebih disebabkan rutinnya pemeriksaan yang dilakukan.

"Kawan-kawan yang kelompok resiko tinggi, kita kategorikan misalnya di karaoke, spa, atau ditempat mangkal, kita punya pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh puskesmas mobile VCT setidaknya tiga bulan sekali diperiksa mengikuti masa terdeteksinya virus HIV," kata Roby.

Meski demikian, lanjutnya, ada masalah ketika pada pekerja seks mobile. "Misalnya dia transaksinya melalui handphone dan ketemu di lokasi, sehingga sulit untuk dilacak dan diberikan tes VCT," katanya.

KPA sendiri terbantu dengan program Pemerintah Kota Singkawang, untuk menekan angka kasus itu.

Pemerintah Kota Singkawang memberikan pelayanan pemeriksaan melalui sembilan puskesmas yang terdapat di lima kecamatan di Kota Singkawang.

"Untuk mendekatkan akses layanan kepada masyarakat yang akan melakukan tes," katanya.

Pewarta: Rudi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018