Pontianak (Antaranews Kalbar) - Muhammadiyah Provinsi Kalimantan Barat, mengelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Peran Muhammadiyah dalam Pilkada santun menuju Kalbar yang berkemajuan", yang dihadiri oleh seluruh pimpinan daerah Muhammadiyah kabupaten/kota di Kalbar.
    
Ketua PW Muhammadiyah Provinsi Kalbar, Pabali Musa mengatakan, kegiatan FGD ini sebagai silaturahim yang diharapkan dapat memberikan manfaat demi menjaga situasi Kamtibmas di Kalbar.
    
Ia juga mengharapkan unsur pimpinan Daerah segera merespon potensi konflik agar tidak terjadi dan pelaksanaan Pilkada di Kalbar dapat berjalan dengan aman dan lancar.
    
Ia menambahkan, FGD digelar berdasarkan rapat pleno Pimpinan Muhammadiyah ke 30, tanggal 29 Februari 2018, tentunya semua wilayah yang melaksanakan Pilkada untuk mengembangkan nilai positif yang harus dikembangkan untuk menciptakan Pilkada yang damai dan santun.
    
Pabali Musa juga mengingatkan kepada seluruh pimpinan Muhammadiyah kabupaten/kota bagaimana berjuang dan beramal untuk mencapai kesejahteraan, memperbanyak kawan untuk mengamalkan ukhuwah Islam,  bisa menjadi tauladan yang baik dan aktif dalam membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan (Agama) lain sebagai pemelihara dan pembangunan negara.
    
Muhammadiyah siap untuk membantu menyukseskan pelaksanaan Pilkada maupun kegiatan Kenegaraan. Kemudian, Muhammadiyah harus kritis terhadap sistem Politik dengan mengedepankan kepentingan rakyat, Muhammadiyah harus mengedepankan politik yang sehat dan berkeadaban.
    
Selain itu, Muhammadiyah juga memberikan kebebasan dalam hak politik kepada seluruh anggota/pengurus Muhammadiyah, karena merupakan tanggung jawab sebagai warga Negara. Dan menegaskan bahwa menciptakan situasi yang santun dan damai disetiap tahapan Pilkada agar seluruh pengurus Muhammadiyah harus mengedepankan hikmah dan kapasitas kenegarawanan (hafiz dan alim), mengedepankan prestasi dan pengabdian, dan diharapkan dapat meningkatkan peran Muhammadiyah untuk mensukseskan Pilkada.
Diskusi Peran Muhammadiyah dalam Pilkada santun menuju Kalbar yang berkemajuan (Istimewa)
 

Sementara itu, Plt Kabag TU Kemenag Kalbar, Mi'raj mengatakan, 
visi dari Kementerian Agama adalah terwujudnya masyarakat Kalbar yang berintegritas dan nasionalis, kemudian misi Kementerian Agama adalah mengedepankan trilogi kerukunan antar umat beragama, memberikan kehidupan beragama yang merata.
    
Berbagai usaha Konkrit Kanwil Kemenag Kalbar dalam menciptakan Pilkada santun, diantaranya melakukan silaturahmi antar agama, meningkatkan multikultural bagi guru Agama dan bagi penyuluh Agama, pembentukan kerukunan umat Agama, sebagai inisiator deklarasi Damai Tokoh Agama dalam Pemilukada di Kalbar tahun 2018 dan lain sebagainya.
    
Sekretaris Umum MUI  Kalbar, Zulkifli Abdullah mengatakan, Indonesia adalah negara Muslim terbesar yang menerapkan sistem Demokrasi dan Pilkada, adalah instrumen demokrasi untuk memilih pemimpin Daerah. Demokrasi tidak hanya diukur dari hasil tapi juga dari proses Pemilu.
    
"Sehingga masyarakat Indonesia harus membuktikan kepada dunia bahwa sistem Demokrasi di Indonesia dapat menjadi contoh. Dan mengharapkan Muhammadiyah bisa menerapkan Pilkada yang damai dan santun hingga organisasi tingkat ranting, yang semestinya menjaga kedamaian wajib dikedepankan dan dijalankan," katanya.
    
Untuk menjaga situasi Pilkada damai bahwa rumah ibadah jangan digunakan sebagai tempat politik praktis. Penggunaan media sosial merupakan salah satu sumber pemicu konflik, sehingga seharusnya media sosial menjadi sarana silatirahmi, menyebarkan informasi kebaikan/bermanfaat, dawah, pendidikan,  kegiatan positif dibidang Agama.
    
Hal yang harus diperhatikan dalam menyikapi konten informasi di media sosial karena terdapat berita yang hoax dan benar, dan tidak pantas dishare ke publik melalui media sosial, sehingga seharusnya rambu-rambu tersebut harus ditangani demi menjaga kondusifitas, katanya.
    
Sementara itu, Kasubdit III Bidang Sosial Budaya Dit Intelkam Polda Kalbar, AKBP Abdu Rosyid mengatakan, era globalisasi ditandai dengan teknologi informasi yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kehidupan masyarakat, apapun yang terjadi diwilayah lain berpengaruh pada wilayah Kalbar.
    
Konflik yang terjadi di negara lain menimbulkan pengaruh yang luar biasa di wilayah Indonesia. Isu kebangkitan PKI pada Pilkada 2018, terorisme dan Headspeach menjadi atensi kita semua untuk menciptakan Pilkada damai.
    
Kalbar merupakan salah satu provinsi terluas se-Indonesia sehingga menjadi kebanggaan masyarakat bahwa sumber daya alam di Kalbar sangat besar.
    
Sejarah konflik sosial yang sudah terjadi di Kalbar menjadi catatan bahwa permasalahan tersebut harus ditangani sejak dini agar konflik tersebut tidak terjadi pada pelaksanaan Pilkada tahun 2018. 
    
Langkaah-langkah yang dilakukan oleh Polri dalam menangani potensi konflik dalam upaya pencegahan yaitu proaktif Policyng dengan meningkatkan kegiatan preemtif dan prefentif. Yang diharapkan oleh Polri adalah keamanan masyarakat, tidak ada masyarakat yang menjadi korban dan masyarakat tidak menjadi pelaku kejahatan.
    
Adapun rumusan himbauan Muhammadiyah Kalbar sebagai berikut, masyarakat harus berperan aktif menyukseskan Pilkada tahun 2018 yang jujur, adil, santun dan bermartabat, hendaklah bersikap arif dan bijaksana serta menghindari provokasi yang dapat menyebabkan perpecahan di masyarakat termasuk dalam berkomunikasi melalui media sosial, media massa dan tempat-tempat ibadah.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018