Pontianak (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kalimantan Barat Harisson mendorong Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Muhammadiyah Pontianak memperbanyak pembukaan kampus di daerah, guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalimantan Barat.
"IPM Provinsi Kalimantan Barat berada pada peringkat ke-30 dari 34 provinsi di Indonesia. Ketika diteliti, IPM yang tinggi berada pada kota-kota yang banyak universitas atau kampus, seperti di Kota Pontianak dan Kota Singkawang. Sedangkan di daerah hulu, IPM nya sangat rendah," kata Harisson di Pontianak, Jumat.
Untuk itu, katanya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendorong STIK Muhammadiyah untuk membuka cabang-cabangnya di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Barat, demi terciptanya peningkatan IPM.
Harisson mengatakan Pemprov Kalbar memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang terus berkiprah dalam pembangunan mencetak sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan yang profesional dan andal.
Untuk itu dia berharap SDM kesehatan tersebut dapat memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya di Kalimantan Barat.
"Saya mengajak seluruh Civitas Akademika STIK Muhammadiyah Pontianak untuk bekerja bersama-sama secara berkelanjutan untuk mewujudkan kampus pilihan terbaik dalam mencetak tenaga kesehatan di Kalimantan Barat," katanya.
Di tempat yang sama, Majelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan saat ini telah dilakukan visitasi oleh tim asesor terkait perubahan dari STIK Muhammadiyah Pontianak menjadi Institut Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Kalimantan Barat yang diharapkan dapat meningkatkan akreditasi.
"Dengan adanya perubahan ini, diharapkan STIK Muhammadiyah bisa lebih maksimal dalam mencetak tenaga kesehatan yang profesional di Kalimantan Barat," katanya.
Baca juga: Klinik Muhammadiyah Kitamura Pontianak gelar tasyakuran Milad ke-17
Baca juga: Pemkot Pontianak: Pendidikan dan kesehatan dorong kenaikan IPM
Baca juga: Sambas masuk Program Afirmasi Pendidikan Tenaga Kesehatan