Sintang (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sintang Alfonsius Sudin mengatakan sejumlah desa di wilayah itu masih menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam bentuk tunai karena ketiadaan ATM di pedalaman.
"Seharusnya memang penyalurannya melalui rekening. Tapi banyak masyarakat pedalaman yang belum mengerti penggunaan ATM dan belum adanya mesin ATM di daerah mereka, sehingga bantuan diserahkan dalam bentuk tunai," kata Sudin di Sintang, Senin.
Tahun ini jumlah penduduk Kabupaten Sintang penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai 11.427 jiwa. Penyaluran secara non tunai juga berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 63 tahun 2017.
Ia pun meminta bank dan pendamping PKH untuk benar-benar memberikan arahan pada para penerima. "Kami juga meminta para penerima untuk memanfaatkan dan menggunakan dana tersebut dengan baik," kata Sudin.
Para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), kata Sudin, diharapkan memperhatikan sistem pendataan warga secara akurat dan valid. Jangan sampai datanya tumpang tindih sehingga pendamping memang harus bekerja maksimal.
Sistem pendataan akurat dan verifikasi valid juga bertujuan menghindari penerimaan bantuan sosial tidak tepat sasaran. Misalnya, seorang yang seharusnya masuk kategori mampu, namun masuk daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Kemudian ada penerima KPM meninggal dunia, namun masih terdata.
Dikatakan dia, tupoksi para pendamping sosial itu pertama melakukan kontrol pada KPM dan menyerahkan bantuan sosial bersyarat. "Pendamping harus memastikan syarat dipenuhi oleh KPM. Lalu, melakukan reseleksi KPM," harapnya.
Saat ini, setidaknya ada 35 orang pendamping di Kabupaten Sintang. Mereka tersebar di Kecamatan Ambalau, Binjai Hulu, Kayan Hilir, Kelam Permai, Ketungau Hilir, Ketungau Hulu, Kayan Hulu, Ketungau Tengah, Sepauk, Serawai, Sungai Tebelian dan Tempunak.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah mengatakan, Program Keluarga Harapan itu bertujuan mengurangi angka kemiskinan sekaligus sejalan dengan visi pembangunan daerah dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat, maju, religius, dan sejahtera.
Bantuan melalui program keluarga harapan tersebut, kata dia, akan diterima masyarakat secara nontunai melalui Bank Mandiri.
"Dahulu bantuan langsung tunai melalui kartu Pos. Namun, sekarang penyalurannya melalui kartu PKH yang disalurkan melalui Bank Mandiri," jelas Hasnah.
Dikatakan Hasnah, bahwa dana bantuan yang akan diterima masyarakat tersebut berjumlah Rp1.890.000,00 dalam setahun, pada tahap 1 - 3 masing-masing sebesar Rp500 ribu, kemudian tahap keempat sebesar Rp390 ribu.
Dia menjelaskan bahwa satu orang keluarga penerima manfaat, jika itu penerima bansos PKH dengan komponen tunggal, seperti lansia atau disabilitas berat, akan mendapatkan bantuan sebesar Rp2 juta.
"Kita harus mengawal implementasi program tersebut, apalagi saat ini Sintang sedang mewujudkan masyarakat yang sejahtera lepas dari lilitan kemiskinan," kata Hasnah.
Wakil Bupati, Askiman mengingatkan para pendamping untuk berusaha menyadarkan para Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dengan mengedukasi para peserta hingga pola pikir masyarakat berubah. “Inilah tugas para pendamping. Berusaha untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui proses edukasi perubahan mindset. Kemudian barulah meningkatkan pengetahuan masyarakat yang berkaitan dengan bidang keterampilan masyarakat. Mengusahakan membuat keluarga-keluarga yang produktif,” pintanya.
Askiman mengatakan, uang yang diterima masyarakat, tidak menjadikan penerimanya kaya. Uang ini hanya pemancing untuk mengubah cara perilaku sehingga bisa mengubah keadaan sosial masyarakat.
Wakil Bupati menjanjikan pemberian penghargaan pendamping terbaik pada tahun 2018. Untuk hal itu, Askiman mengharapkan LPJ tugas masing-masing pendamping per kecamatan. Dikatakan Askiman, karena tujuan pendampingan untuk mengubah pola perilaku masyarakat.
Tugas pendampingan harus dihayati serta mampu mengurangi dan memutuskan rantai kemiskinan. Targetnya sejalan dengan tujuan Millenium Development Goals. Ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan masyarakat Sintang yang sejahtera.
Baca juga: 9.402 Warga Sintang Terima Program Keluarga Harapan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Seharusnya memang penyalurannya melalui rekening. Tapi banyak masyarakat pedalaman yang belum mengerti penggunaan ATM dan belum adanya mesin ATM di daerah mereka, sehingga bantuan diserahkan dalam bentuk tunai," kata Sudin di Sintang, Senin.
Tahun ini jumlah penduduk Kabupaten Sintang penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai 11.427 jiwa. Penyaluran secara non tunai juga berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 63 tahun 2017.
Ia pun meminta bank dan pendamping PKH untuk benar-benar memberikan arahan pada para penerima. "Kami juga meminta para penerima untuk memanfaatkan dan menggunakan dana tersebut dengan baik," kata Sudin.
Para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), kata Sudin, diharapkan memperhatikan sistem pendataan warga secara akurat dan valid. Jangan sampai datanya tumpang tindih sehingga pendamping memang harus bekerja maksimal.
Sistem pendataan akurat dan verifikasi valid juga bertujuan menghindari penerimaan bantuan sosial tidak tepat sasaran. Misalnya, seorang yang seharusnya masuk kategori mampu, namun masuk daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Kemudian ada penerima KPM meninggal dunia, namun masih terdata.
Dikatakan dia, tupoksi para pendamping sosial itu pertama melakukan kontrol pada KPM dan menyerahkan bantuan sosial bersyarat. "Pendamping harus memastikan syarat dipenuhi oleh KPM. Lalu, melakukan reseleksi KPM," harapnya.
Saat ini, setidaknya ada 35 orang pendamping di Kabupaten Sintang. Mereka tersebar di Kecamatan Ambalau, Binjai Hulu, Kayan Hilir, Kelam Permai, Ketungau Hilir, Ketungau Hulu, Kayan Hulu, Ketungau Tengah, Sepauk, Serawai, Sungai Tebelian dan Tempunak.
Baca juga: 9.402 Warga Sintang Terima Program Keluarga Harapan
Baca juga: Kemensos: Rp5,1 Triliun Untuk Program Keluarga Harapan 2014
Baca juga: Kalbar Dapat PKH Rp97 Miliar 2016
Baca juga: Kemensos: Rp5,1 Triliun Untuk Program Keluarga Harapan 2014
Baca juga: Kalbar Dapat PKH Rp97 Miliar 2016
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah mengatakan, Program Keluarga Harapan itu bertujuan mengurangi angka kemiskinan sekaligus sejalan dengan visi pembangunan daerah dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat, maju, religius, dan sejahtera.
Bantuan melalui program keluarga harapan tersebut, kata dia, akan diterima masyarakat secara nontunai melalui Bank Mandiri.
"Dahulu bantuan langsung tunai melalui kartu Pos. Namun, sekarang penyalurannya melalui kartu PKH yang disalurkan melalui Bank Mandiri," jelas Hasnah.
Dikatakan Hasnah, bahwa dana bantuan yang akan diterima masyarakat tersebut berjumlah Rp1.890.000,00 dalam setahun, pada tahap 1 - 3 masing-masing sebesar Rp500 ribu, kemudian tahap keempat sebesar Rp390 ribu.
Dia menjelaskan bahwa satu orang keluarga penerima manfaat, jika itu penerima bansos PKH dengan komponen tunggal, seperti lansia atau disabilitas berat, akan mendapatkan bantuan sebesar Rp2 juta.
"Kita harus mengawal implementasi program tersebut, apalagi saat ini Sintang sedang mewujudkan masyarakat yang sejahtera lepas dari lilitan kemiskinan," kata Hasnah.
Wakil Bupati, Askiman mengingatkan para pendamping untuk berusaha menyadarkan para Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dengan mengedukasi para peserta hingga pola pikir masyarakat berubah. “Inilah tugas para pendamping. Berusaha untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui proses edukasi perubahan mindset. Kemudian barulah meningkatkan pengetahuan masyarakat yang berkaitan dengan bidang keterampilan masyarakat. Mengusahakan membuat keluarga-keluarga yang produktif,” pintanya.
Askiman mengatakan, uang yang diterima masyarakat, tidak menjadikan penerimanya kaya. Uang ini hanya pemancing untuk mengubah cara perilaku sehingga bisa mengubah keadaan sosial masyarakat.
Wakil Bupati menjanjikan pemberian penghargaan pendamping terbaik pada tahun 2018. Untuk hal itu, Askiman mengharapkan LPJ tugas masing-masing pendamping per kecamatan. Dikatakan Askiman, karena tujuan pendampingan untuk mengubah pola perilaku masyarakat.
Tugas pendampingan harus dihayati serta mampu mengurangi dan memutuskan rantai kemiskinan. Targetnya sejalan dengan tujuan Millenium Development Goals. Ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan masyarakat Sintang yang sejahtera.
Baca juga: 9.402 Warga Sintang Terima Program Keluarga Harapan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018