Singkawang (Antaranews Kalbar) - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Singkawang mengharapkan kejujuran dari pengelola hotel di daerah tersebut mengenai pelaporan pendapatan yang diterima hotel saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh beberapa waktu lalu.
Perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang dihelat dari tanggal 16 Februari hingga 2 Maret kemarin telah memberikan dampak yang signifikan khususnya kepada Pedagang Kaki Lima (PKL), obyek wisata, dan perhotelan.
"Perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang sudah dikenal secara nasional bahkan internasional ini telah memberikan dampak perekonomian yang sangat signifikan baik yang dirasakan secara langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat Singkawang," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Singkawang, Bosni, Jumat.
Dampak positif itu tidak hanya dirasakan para PKL, tapi juga kepada pengelola obyek wisata dan perhotelan. Pasalnya setelah menyaksikan event Cap Go Meh, banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Kota Singkawang.
Sementara untuk perhotelan, sejak H-1 Cap Go Meh, semua hotel yang ada di Singkawang sudah dalam keadaan full booking.?
Bosni mengungkapkan, peningkatan perekonomian yang dirasakan pada tahun ini memang sangat luar biasa. "Biasanya kan dari tahun ke tahun stabil di kisaran rata-rata 40-50 persen. Namun di tahun ini meningkat sekitar 30 persen," ujarnya.
Bosni berharap, peningkatan pendapatan pada perhotelan hendaknya diiringi dengan rasa kejujuran dari pengelola hotel dalam memberikan sumbangsihnya kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kalau hotel memang penuh pada saat itu, katakanlah penuh. Begitu juga dengan tarif yang ditetapkan kepada pengunjung selama perayaan tersebut," katanya.
Dia berharap, pelaporan yang disampaikan pihak hotel haruslah sama dengan kondisi riilnya pada saat Cap Go Meh.?
"Artinya, tarif silakan saja mereka naikkan sepanjang tidak melewati 100 persen. Tapi dalam laporannya kelak haruslah sesuai dengan tarif yang diberlakukannya pada saat perayaan Cap Go Meh," katanya lagi.
Terpisah, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKAD) Singkawang, Muslimin mengakui jika pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun ini cukup meningkat khususnya pada perhotelan, restoran atau rumah makan dan wisata.
"Data ini juga sudah kita sinkronkan dengan data laporan dari pemilik hotel ke Dinas Pariwisata," katanya.
Muslimin berharap, laporan pajak yang disampaikan para pengelola hotel haruslah sesuai dengan tarif yang diberlakukan pada saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
"Jadi ini yang sedang kita verifikasi, karena kita tidak mau lagi kecolongan seperti pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Jika memang masih ada pihak hotel yang tidak sesuai dalam memberikan pelaporan pajaknya, maka akan pihaknya sampaikan kepada pimpinan dan melakukan rapat di internal dalam kerangka penegakan Perda.
"Jika memang bisa dikenakan sanksi maka akan kita berikan sanksi. Dimana sanksi ini bisa berupa Surat Ketetapan Pajak (SKP) untuk menyetorkan kekurangannya, dan apabila kekurangan ini tidak dibayarkan maka sanksi bisa diberlakukan sampai ke pembekuan izin," jelasnya.
Sementara itu, General Manager (GM) Hotel Swiss Belinn Singkawang, Muhamad Zufri mengakui jika pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh kamar hotelnya dalam keadaan penuh.
"Jumlah kamar kita ada sebanyak 117 unit, semua penuh pada perayaan itu," katanya.
Diapun mengakui, tarif kamar yang diberlakukan pada perayaan itu ada peningkatan dari hari biasanya. "Tapi kenaikan tarifnya tidak sampai 100 persen dan masih dalam batas normal," ujarnya.
Kemudian, kenaikan tarif yang diberlakukan tentunya ada penambahan layanan yang diterapkan kepada pengunjung salah satunya pemberian paket makan malam.
"Artinya kenaikan tarif itu kita ikuti dengan adanya tambahan service yaitu dengan memberikan paket makan malam," ungkapnya.
Dia pun bersedia jujur dalam memberikan pelaporan pajak untuk PAD Singkawang. "Dari pihak Swiss Belinn saya jamin 100 persen akan melaporkan pajak secara jujur. Jadi kami tidak bermain-main antara hak dan kewajiban," tegasnya.
Tak hanya itu, komitmen Swiss Belinn yang lain adalah tetap mendukung pariwisata dan pembangunan Kota Singkawang dengan konsisten melaksanakan kegiatan promosi di luar Singkawang untuk menarik pengunjung-pengunjung yang baru untuk datang ke Kota Singkawang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang dihelat dari tanggal 16 Februari hingga 2 Maret kemarin telah memberikan dampak yang signifikan khususnya kepada Pedagang Kaki Lima (PKL), obyek wisata, dan perhotelan.
"Perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang sudah dikenal secara nasional bahkan internasional ini telah memberikan dampak perekonomian yang sangat signifikan baik yang dirasakan secara langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat Singkawang," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Singkawang, Bosni, Jumat.
Dampak positif itu tidak hanya dirasakan para PKL, tapi juga kepada pengelola obyek wisata dan perhotelan. Pasalnya setelah menyaksikan event Cap Go Meh, banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Kota Singkawang.
Sementara untuk perhotelan, sejak H-1 Cap Go Meh, semua hotel yang ada di Singkawang sudah dalam keadaan full booking.?
Bosni mengungkapkan, peningkatan perekonomian yang dirasakan pada tahun ini memang sangat luar biasa. "Biasanya kan dari tahun ke tahun stabil di kisaran rata-rata 40-50 persen. Namun di tahun ini meningkat sekitar 30 persen," ujarnya.
Bosni berharap, peningkatan pendapatan pada perhotelan hendaknya diiringi dengan rasa kejujuran dari pengelola hotel dalam memberikan sumbangsihnya kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kalau hotel memang penuh pada saat itu, katakanlah penuh. Begitu juga dengan tarif yang ditetapkan kepada pengunjung selama perayaan tersebut," katanya.
Dia berharap, pelaporan yang disampaikan pihak hotel haruslah sama dengan kondisi riilnya pada saat Cap Go Meh.?
"Artinya, tarif silakan saja mereka naikkan sepanjang tidak melewati 100 persen. Tapi dalam laporannya kelak haruslah sesuai dengan tarif yang diberlakukannya pada saat perayaan Cap Go Meh," katanya lagi.
Terpisah, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKAD) Singkawang, Muslimin mengakui jika pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun ini cukup meningkat khususnya pada perhotelan, restoran atau rumah makan dan wisata.
"Data ini juga sudah kita sinkronkan dengan data laporan dari pemilik hotel ke Dinas Pariwisata," katanya.
Muslimin berharap, laporan pajak yang disampaikan para pengelola hotel haruslah sesuai dengan tarif yang diberlakukan pada saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
"Jadi ini yang sedang kita verifikasi, karena kita tidak mau lagi kecolongan seperti pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Jika memang masih ada pihak hotel yang tidak sesuai dalam memberikan pelaporan pajaknya, maka akan pihaknya sampaikan kepada pimpinan dan melakukan rapat di internal dalam kerangka penegakan Perda.
"Jika memang bisa dikenakan sanksi maka akan kita berikan sanksi. Dimana sanksi ini bisa berupa Surat Ketetapan Pajak (SKP) untuk menyetorkan kekurangannya, dan apabila kekurangan ini tidak dibayarkan maka sanksi bisa diberlakukan sampai ke pembekuan izin," jelasnya.
Sementara itu, General Manager (GM) Hotel Swiss Belinn Singkawang, Muhamad Zufri mengakui jika pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh kamar hotelnya dalam keadaan penuh.
"Jumlah kamar kita ada sebanyak 117 unit, semua penuh pada perayaan itu," katanya.
Diapun mengakui, tarif kamar yang diberlakukan pada perayaan itu ada peningkatan dari hari biasanya. "Tapi kenaikan tarifnya tidak sampai 100 persen dan masih dalam batas normal," ujarnya.
Kemudian, kenaikan tarif yang diberlakukan tentunya ada penambahan layanan yang diterapkan kepada pengunjung salah satunya pemberian paket makan malam.
"Artinya kenaikan tarif itu kita ikuti dengan adanya tambahan service yaitu dengan memberikan paket makan malam," ungkapnya.
Dia pun bersedia jujur dalam memberikan pelaporan pajak untuk PAD Singkawang. "Dari pihak Swiss Belinn saya jamin 100 persen akan melaporkan pajak secara jujur. Jadi kami tidak bermain-main antara hak dan kewajiban," tegasnya.
Tak hanya itu, komitmen Swiss Belinn yang lain adalah tetap mendukung pariwisata dan pembangunan Kota Singkawang dengan konsisten melaksanakan kegiatan promosi di luar Singkawang untuk menarik pengunjung-pengunjung yang baru untuk datang ke Kota Singkawang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018